Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) akan pecah jika para pengurus yang ada terus menerus melakukan pelanggaran terhadap aturan dan tata tertib yang disepakati oleh para anggota. Kondisi dalam Musyawarah Nasional IPHI belum lama ini, kata Salah satu calon Ketua Umum IPHI Erman Umar di Jakarta, Selasa, cukup memprihatinkan karena terjadi baku hantam sesama anggota yang saling memaksakan kehendak, tanpa menghargai aturan yang telah disepakati. Erman Umar yang kini masih tercatat sebagai DPP Dewan Kehormatan IPHI mengatakan, semua pihak seyogianya dapat menahan diri agar tidak mencoreng nama lembaga yang sudah puluhan tahun berdiri ini. "Terjadinya pemukulan dan banyaknya calon anggota yang mundur, merupakan pertanda terjadinya perpecahan di dalam tubuh IPHI ini," katanya. Para peserta banyak yang menilai, ada calon kandidat yang mengkondisikan menguntungkan dirinya atau kelompoknya meski harus melanggar tata tertib dalam IPHI. "Semestinya para praktisi hukum itu memberikan contoh kepada masyarakat luas untuk bersikap demokratis dan tidak melakukan pelanggaran hukum atau pelanggaran norma-norma dalam organisasi," kata Erman yang mengaku tidak kecewa meskipun tidak mendapat dukungan mayoritas anggota. Pelanggaran itu, katanya, akan saya lawan melalui cara-cara yang tidak melanggar konstitusi (moral force) sebagai wujud tanggungjawab tinggi untuk mewujudkan demokratisasi dalam tubuh IPHI. "Moral force itu akan saya perjuangkan sebagai cinta bakti saya sebagai tokoh IPHI," katanya. Menjawab pertanyaan, ia mengatakan, "Jika saya ikut mundur dari pencalonan, maka anggota akan pecah. Karena itu saya tetap maju meskipun suasana Munas pada 8 September 2007 cukup panas." Ia juga mengatakan, tidak merasa kecewa meski dirinya tidak menang dalam pemilihan Ketua Umum IPHI periode 2007- 2011. "Saya justru mengucapkan selamat kepada pimpinan baru, semoga dapat menyatukan kembali terhadap kawan-kawan yang sempat hatinya terlukai dari ulah para pengurus yang ingin memenangkan pilihan sebagai ketua umum IPHI," katanya, seraya menambahkan, masih percaya karena masih ada tokoh-tokoh IPHI yang mempunyai komitmen tinggi dalam menegakkan kebenaran. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007