Pergerakan IHSG anomali terhadap bursa eksternal dikarenakan investor di dalam negeri masih berada dalam posisi ambil untung
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup melemah, yang bergerak anomali terhadap bursa di kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 57,24 poin atau 0,95 persen menjadi 5.948,05. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 11,00 poin atau 1,15 persen menjadi 945,33.

"Pergerakan IHSG anomali terhadap bursa eksternal dikarenakan investor di dalam negeri masih berada dalam posisi ambil untung," ujar Senior Research Analyst Infovesta Praska Putrantyo di Jakarta, Rabu.

Pada awal perdagangan pagi, ia mengemukakan, bursa di kawasan Asia mengalami tekanan, termasuk IHSG.

Namun, pada akhir sesi IHSG masih berada di area negatif, sementara mayoritas bursa eksternal terpantau naik.

Menurut dia, aksi ambil untung investor itu seiring penilaian investor terhadap harga saham di dalam negeri relatif sudah tinggi setelah sempat menembus level 6.000 poin pada pekan lalu.

Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan IHSG juga dipicu kekhawatiran investor terhadap kebijakan Tiongkok yang mengurangi impor batubara.

Kondisi itu turut berdampak negatif bagi saham-saham sektor pertambangan di dalam negeri sehingga menambah beban bagi IHSG.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada Rabu sebanyak 439.230 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,34 miliar lembar saham senilai Rp8,17 triliun.

Sebanyak 131 saham naik, 273 saham menurun, dan 103 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 75,58 poin (0,35 persen) ke 21.507,53, indeks Hang Seng menguat 131,13 poin (0,51 persen) ke 25.971,47, dan indeks Strait Times menguat 11,66 poin (0,39 persen) ke posisi 3.038,65.

Baca juga: IHSG melemah akibat aksi ambil untung investor asing
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018