Cilacap (ANTARA News) - Terpidana mati kasus bom Bali II, Amrozi dan Mukhlas, ingin bertemu keluarganya pada Lebaran mendatang, kata Koordinator Tim Pembela Muslim (TPM) Achmad Michdan seusai menjenguk mereka di Lembaga Pemasyarakatan Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap. Saat ditemui di Dermaga Wiyajapura Cilacap, Rabu sore, Michdan mengatakan ketiga terpidana mati tersebut (Imam Samudera, Amrozi, dan Mukhlas) ingin bertemu keluarganya jika eksekusi jadi dilaksanakan. "Mukhlas berharap bisa memperoleh waktu yang cukup untuk bertemu dengan istrinya," katanya. Menurut dia, istri Mukhlas yang tinggal di Malaysia membutuhkan proses yang panjang dan dana yang tidak sedikit untuk sekadar bertemu suaminya di Lapas Batu. Selain itu, kata dia, Amrozi juga berpesan untuk mengkonfirmasikan hilangnya surat-surat dari keluarga yang diterimanya selama ditahan di Lapas Krobokan, Bali. "Surat-surat tersebut hilang saat proses perpindahan ke Lapas Batu, sedangkan buku-bukunya masih utuh," kata Michdan. Menurut dia, Amrozi juga menitipkan beberapa lembar surat, salah satunya tentang risalah yang berisi pilihan-pilihan. Michdan mengatakan, pilihan utama Amrozi adalah kebebasan tetapi jika tidak bisa, dia (Amrozi) siap untuk dieksekusi. "Amrozi menyerahkan masalah ini kepada penasehat hukumnya tetapi apapun keputusannya, ia siap menjalaninya," kata Koordinator TPM ini. Menyinggung pelayanan di Lapas Batu, Michdan mengatakan tetap berjalan baik bahkan tidak terlihat adanya pengamanan super maksimum kepada ketiga terpidana mati ini. Menurut dia, pihak Lapas mempersilakan TPM untuk bertemu langsung dengan ketiga terpidana ini termasuk mempersilakan keluarga mereka yang ingin berkunjung.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007