Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Pengendalian Krisis (PPK) Depkes, dr Rustam S Pakaya mengatakanm pihaknya akan mengirimkan 15 orang tim medis ke Bengkulu guna membantu penanganan korban gempa berkekuatan 7,9 SR yang terjadi Rabu, pukul 18.10 WIB. "Petugas tim medis akan diberangkatkan sekitar pukul 10.00 pagi ini yang diberangkat bersamaan dengan pengiriman empat pesawat Hercules yang mengangkut ambulans dan logisitik," kata Rustam, di Jakarta, Kamis dinihari. Usai melakukan rapat koordinasi Kantor Badan Koordinasi Nasional (Bakornas), ia menjelaskan, selain mengirimkan tim medis pesawat Hercules milik TNI AU juga akan mengangkut obat-obatan, tenda-tenda darurat bagi pengungsi, dan bahan makanan siap saji bagi korban. "Obat-obatan dan bahan makanan yang dikirim mencapai sekitar 1 ton. Jumlah pengiriman tergantung kebutuhan jika masih kurang akan dikirim lagi," katanya. Ia menuturkan, berdasarkan informasi yang diperoleh di lapangan, korban meninggal dunia hingga berita ini disiarkan tercatat dua orang, dan sekitar 14 orang lainnya luka-luka. "Satu Rumah Sakit Umum Daerah M. Yamin dilaporkan mengalami kerusakan, sehingga pasien yang sedang dirawat harus dievakuasi dan terpaksa dirawat di tenda yang berada di halaman rumah sakit," ujarnya. Gempa tektonik yang berpusat pada 159 km Barat Daya Bengkulu di titik 4.67 LS - 101.13 BT terjadi sekitar pukul 18:10:23 WIB. Guncangan gempa cukup keras sehingga bisa dirasakan oleh warga di Padang, Palembang, Lampung, dan sebagian wilayah Jakarta. Menurut catatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), juga mencatat gempa susulan seperti yang terjadi pada pukul 19:21:53 WIB berkekuatan 5,8 SR yang berpusat di kedalam 60 km laut dan 2.64 Lintang Selatan-100.04 Bujur Timur, atau sekitar 260 km barat daya Bengkulu. Gempa juga terjadi pukul 21.40:04 WIB berkekuatan 6,6 SR pada kedalaman laut 18 km, serta pukul 23:35:04 WIB, berkekuatan 6,1 SR dengan kedalaman 15 km, atau 106 km Barat Laut Bengkulu. Tiga gempa susulan tersebut juga dirasakan di Painan, Padang Panjang, kota Padang, Sumatera Barat dan Jakarta.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007