Brisbane (ANTARA News) - Pemerintah Australia, Kamis, menyalurkan bantuan darurat awal senilai 50 .000 dolar Australia bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,9 skala Richter yang melanda Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat, Rabu (12/9). Bantuan awal yang disalurkan melalui Palang Merah Internasional di Indonesia itu dimaksudkan untuk mendukung pengiriman tim medis darurat, pengangkutan bantuan kemanusiaan darurat ke daerah-daerah bencana, dan mendukung tim penilai dampak gempa, lapor ANTARA News dari Brisbane, Kamis. Gempa dahsyat yang goyangannya juga dirasakan banyak warga di Jakarta dan Singapura itu menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai belasan orang lainnya. Gempa tersebut juga merusak berbagai rumah warga dan fasilitas umum, seperti jalan dan bangunan sekolah. Badan Pembangunan Internasional Australia (AusAID) mencatat, gangguan jaringan komunikasi sempat terjadi di beberapa daerah yang dilanda gempa sehingga arus informasi ke sana tersendat. Sejauh ini, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan namun tidak ada permintaan khusus kepada Australia. AusAID juga mencatat tidak ada laporan tentang warga Australia yang menjadi korban dalam bencana ini namun Kedutaan Besar Australia di Jakarta terus memantau situasi dan keberadaan para warganya di daerah-daerah yang dilanda bencana. Sementara itu, dalam perkembangan lain, Badan Meteorologi Australia sempat mengeluarkan dua peringatan bahaya tsunami terhadap wilayah pantai Pulau Christmas dan Cocos di barat laut Australia Barat Rabu malam (12/9) menyusul gempa bumi yang melanda sebagian wilayah Pulau Sumatera itu. Namun, Biro Meteorologi itu telah mencabut kembali peringatan tersebut Kamis. Gempa berkekuatan 7,9 skala Richter dan berpusat di Samudra Indonesia atau sekitar 159 kilometer barat daya Bengkulu itu awalnya dilaporkan berpotensi tsunami. Namun, pada Pukul 20.19 WIB, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memastikan gempa tidak diikuti tsunami. Goyangan gempa itu tidak hanya dirasakan banyak warga di sebagian besar wilyah Sumatera, khususnya Bengkulu dan Sumatera Barat, tetapi juga Jakarta dan Singapura.(*)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007