Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pekerjaan Umum (PU) menjanjikan status jalan mantap di Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat pada H-7 Lebaran sehingga siap untuk dilalui masyarakat yang akan mudik ke Jawa Tengah maupun Timur. "Saat ini memang masih ada sejumlah pekerjaan seperti peningkatan jalan antara Eretan dan Lohbener sepanjang 14 kilometer tetapi sebelum H-7 selesai," kata Dirjen Bina Marga Departemen PU, Hermanto Dardak, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, dengan selesainya ruas Eretan - Lohbener maka seluruh jalan Pantura Jawa Barat menjadi empat lajur sepenuhnya, serta tidak ada lagi yang rusak berat dan ringan atau statusnya mantap. Hermanto menyampaikan peningkatan jalan Eretan - Lohbener sempat tersendat karena belum seluruhnya tanah dibebaskan tetapi saat ini semuanya sudah diselesaikan sehingga saat ini tinggal pekerjaan konstruksi. Hermanto mengakui untuk wilayah Pantura Jawa Tengah khususnya Tegal - Pemalang 6,3 kilometer dan Pemalang - Pekalongan 13 kilometer belum menjadi empat lajur tetapi diharapkan lalulintas tidak terganggu karena sudah mulai terpecah. Hermanto juga mengungkapkan bahwa sejumlah jalan alternatif kondisinya tidak semuanya mantap di beberapa bagian terdapat amblasan seperti di jalan raya Jonggol (alternatif menghindari jalur Puncak). Sementara untuk Nagrek kondisi jalannya tetap seperti lebaran tahun lalu, hanya pemerintah rencananya akan membangun jalan layang untuk mencegah terjadi persimpangan antara jalur menuju Garut dan Tasikmalaya tahun 2008. Menurutnya, Pantura Jawa Barat diharapkan dapat menampung volume kendaraan sampai dengan 2300 sepanjang tidak ada gangguan seperti pasar tumpah sehingga saat ini tengah dikerjasamakan dengan aparat Kepolisian untuk menertibkannya. Sedangkan untuk masyarakat yang akan ke Sumatera, Hermanto Dardak menyarankan agar masyarakat menggunakan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatera serta menghindari Jalan Lintas Barat. "Saya tidak menyarankan lewat Jalan Lintas Barat karena saat ini pemerintah tengah memperbaiki jalan yang putus akibat gempa yang melanda pada hari Rabu (12/9) dan Kamis (13/9)," ujarnya. Hal ini dibenarkan Direktur Wilayah Barat Ditjen Bina Marga Departemen PU, Edianto, seperti di Bengkulu jalan putus di Lais dan Bintuang, kemudian di Lintas Barat Kilometer 132 sampai 162 ada yang amblas. Diungkapkan juga amblasan jalan akibat gempa tersebut mencapai 20 meter serta beberapa jembatan sudah bergeser dari opritnya akan tetapi masih dapat untuk dilalui. Hermanto mengatakan saat ini pemerintah tengah menangani jalan yang rusak dengan harapan dapat fungsional atau sekedar dapat dilewati kendaraan untuk melakukan evakuasi dan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007