Jakarta (ANTARA News) - Tim Tanago Friesian Jakarta berhasil memberikan kekalahan pertama kepada Merpati Bali pada seri pertama kompetisi bola basket putri nasional Srikandi Cup musim 2018-2019, Selasa (27/11), karena para pemain menjalankan strategi dengan tepat, kata pelatih Tanago, Abrizalt Hasiholan.

Pertandingan yang digelar di GOR Merpati, Denpasar, itu berakhir dengan skor 61-56 untuk kemenangan Tanago.

"Saya menginstruksikan pemain untuk menutup pemain tinggi lawan. Rencana yang disusun ini diterapkan dengan baik," ujar Abrizalt, dikutip dari tim media Piala Srikandi di Jakarta, Selasa malam.

Kemenangan Tanago tersebut bisa dikatakan kejutan mengingat Merpati Bali merupakan finalis turnamen musim sebelumnya. Selain itu, pada seri pertama Srikandi, Merpati Bali bermain sebagai tuan rumah.

Namun, Tanago membalikkan prediksi dengan menunjukkan performa agresif dalam laga tersebut.

Tanago sukses menghambat laju bola Merpati yang selalu diarahkan ke center Ni Putu Eka Febiananda. Hal itu membuat Merpati kesulitan.

Pelatih Merpati Bali Bambang Asdianto Pribadi pun mengakui kekalahan timnya. Menurut dia, Tanago memang berlaga dengan baik.

"Penjagaan satu lawan satu Tanago cukup baik. Namun, liga masih panjang dan hal-hal seperti ini bisa saja kembali terjadi," kata Bambang.

Meski diawasi ketat, Ni Puti Eka Febiananda tetap menjadi pemain terbaik Merpati Bali di laga itu dengan mencetak poin tertinggi yakni 11 poin dan sembilan rebound.

Sementara di kubu Tanago, point guard Christine Tjundawan menorehkan poin terbanyak bagi timnya yaitu 13 poin, empat rebound dan dua assist.

Merpati Bali sendiri sudah menjalani dua laga di seri pertama Srikandi Cup musim 2018-2019. Sebelumnya, Senin (26/11), mereka mengalahkan Flying Wheel Makassar dengan skor 69-34.

Selanjutnya, Rabu (29/11), Tanago Friesian  Jakarta akan menghadapi Flying Wheel Makassar. Merpati Bali baru akan bertanding lagi pada Jumat (30/11) menghadapi tim debutan Piala Srikandi, Scorpio Jakarta. 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018