Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) memperkirakan, jumlah penumpang angkutan lebaran tahun ini mencapai 14,8 juta orang atau naik 5,66 persen dibanding jumlah tahun lalu sebesar 14 juta orang. "Dari jumlah itu, moda angkutan darat terbanyak yakni 9,98 juta orang, naik enam persen dari tahun lalu," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal menjawab pers usai Sholat Jumat, di Jakarta, Jumat. Penumpang moda darat antara lain, terdiri penumpang angkutan angkutan jalan raya (7,2 juta) dan angkutan penyeberangan (2,68 juta). Adapun lonjakan terbesar dalam lebaran nanti terjadi pada moda angkutan udara dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 1,7 juta orang atau meningkat 14,8 persen dari tahun lalu. Penumpang sebanyak itu, kata Jusman, akan dilayani sedikitnya 34.406 armada baik darat, laut, udara, dengan kapasitas 32,04 juta penumpang. Ditanya potensi kemacetan lalu lintas di sejumlah ruas dan moda transportasi, Jusman mengakui, adanya potensi kemacetan itu dan hal itu akan dikurangi dengan pengetatan pengaturan lalu lintas angkutan barang. Misalnya, pembatasan pengoperasian truk pengangkut bahan bangunan dan truk bersumbu lebih dari dua, khususnya di luar angkutan BBM, ternak, bahan pokok, pupuk dan barang antaran pos pada H-4 sampai dengan H-1. "Kami juga akan menutup jembatan timbang pada H-7 sampai dengan H+7," katanya. Sementara itu, menyinggung persoalan utama pada angkutan lebaran tahun ini, Jusman menegaskan, masalah penggunaan sepeda motor yang diperkirakan meningkat sekitar 30 persen. "Ini mendorong potensi kecelakaan lalu lintas," kata Jusman. Permasalahan lainnya, saat ini sebagian ruas jalan jalur pantura utara Jawa dan jalur lintas timur Sumatera masih dalam tahap perbaikan. "Penggalian bahu jalan pada lintas selatan pulau Jawa," ujar Jusman. Luapan lumpur panas yang terjadi di Sidoarjo juga dinilai mengganggu lalu lintas sekitarnya, serta lalu lintas dari Jawa ke Bali.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007