Pertumbuhan 5,3 persen adalah angka yang cukup konservatif, karena kami juga mempertimbangkan risiko eksternal
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP) Denni Puspa Purbasari optimistis pertumbuhan ekonomi 2019 masih bisa mencapai 5,3 persen sesuai asumsi dalam APBN.

"Pertumbuhan 5,3 persen adalah angka yang cukup konservatif, karena kami juga mempertimbangkan risiko eksternal," kata Denni dalam forum diskusi "Winning in a Turbulent Economy" di Jakarta, Rabu.

Denni mengatakan angka asumsi pertumbuhan ekonomi tersebut harus diupayakan untuk tercapai karena merupakan komitmen kolektif yang sudah disepakati antara pemerintah dengan DPR.

Ia mengharapkan optimalisasi kinerja perekonomian tersebut dapat diperoleh kegiatan investasi seiring dengan hasil-hasil pembangunan infrastruktur yang mulai memperlihatkan pengaruh.

"Ketidakpastian 2019 makin tinggi, tapi tren pertumbuhan diupayakan untuk terus meningkat, dengan hasil   investasi dari infrastruktur yang bisa mengungkit pertumbuhan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Ekonomi Senior Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero mengingatkan adanya risiko yang masih membayangi kinerja perekonomian di 2019.

Risiko tersebut antara lain normalisasi kebijakan moneter di negara maju yang bisa memicu kenaikan suku bunga acuan dan mempengaruhi investasi.

Selain itu, tambah Poltak, perekonomian global diperkirakan masih terpengaruh oleh kemungkinan terjadinya perang dagang.

"Semua analis memperkirakan ekonomi dunia mulai melambat, kalau ekonomi melambat, ekspor juga turun, ditambah lagi ada 'trade war'," ujarnya.

Meski demikian, ia menyakini pasar keuangan Indonesia yang masih menarik bagi sebagian investor global bisa menjadi insentif bagi perekonomian domestik.

"Dalam jangka panjang, Indonesia selalu menarik, tapi bisa atau tidak, Indonesia memberikan kepercayaan. Kalau perusahaan kita lebih transparan dan akuntabel, kita punya prospek, karena 'appetitte' masih sangat tinggi," kata Poltak. 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018