Jambi (ANTARA News) - Kabupaten Batanghari mempertahankan kegiatan tradisi lomba "bekarang besamo" dan memancing tradisional yang digelar dalam rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-70 daerah itu tahun 2018.

"Lomba ini mengangkat tradisi lama Batanghari yang sudah jarang dilakukan," kata panitia pelaksana lomba bakarang basamo Adi di Muarabulian, Sabtu.

Lomba bekarang besamo dilaksanakan di Pematang Umo Tinggal yang berlokasi di depan rumah dinas Bupati Batanghari di Muarabulian.

Pelaksanaan kegiatan itu, peserta wajib menggunakan alat penangkap ikan tradisional yang berbahan dasar dari bambu dan rotan yang dianyam. Biasa disebut oleh orang didaerah itu sebagai "serkam" dan "ambung".

Alat tangkap ikan tradisional itu dipakai secara berpasangan. Peserta lelaki bertindak dalam menangkap ikan menggunakan serkam dan peserta wanita menunggu hasil tangkapan ikan di pinggir kolam menggunakan ambung.

Pada lomba bekarang tersebut di ikuti oleh 100 pasangan. Peserta lomba tersebut merupakan masyarakat yang datang dari desa dan kelurahan yang berada di delapan kecamatan di daerah itu.

Begitu juga dengan lomba mancing tradisional. Peserta wajib menggunakan pancing tradisional, yang mana joran pancing tersebut terbuat dari bambu. Pada lomba mancing tradisi peserta yang ikut berjumlah seratus orang.

Ikan-ikan yang ditangkap dalam lomba bekarang tersebut yakni ikan patin, gurami dan ikan mas. Ikan-ikan tersebut dilepas oleh panitia dua hari sebelum perlombaan, dengan berat total sekitar 350 kilogram.

Adi mengatakan, bekarang besamo dan mancing menggunakan joran dari bambu tersebut merupakan tradisi masyarakat di daerah itu. Pada zaman dahulu masyarakat mencari ikan dengan alat-alat tradisional tersebut yang ramah lingkungan.

Selain itu, lomba tersebut juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat untuk tidak mencari ikan dengan cara-cara yang merusak lingkungan seperti menyentrum dan memakai bahan kimia berbahaya.*



Baca juga: Aksi bocah loncat dari jembatan jadi daya tarik

Baca juga: Ketinggian muka air Sungai Batanghari meningkat


 

Pewarta: Syarif Abdullah dan Muhamad Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018