Pontianak (ANTARA News) - Lembaga swadaya peduli buruh migran, Migrant CARE, mengungkapkan bahwa seorang pembantu rumah tangga (PRT) migran asal Indonesia di Saudi Arabia dalam kondisi kritis setelah menjalani operasi amputasi kaki dan tangan yang diduga akibat penganiayaan majikan. Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah dalam keterangan tertulis di Pontianak, Minggu, menyatakan hingga kini belum diketahui identitas lengkap dari PRT migran tersebut. Namun, lanjutnya, informasi mengenai kasus itu berdasarkan laporan dari Nora Al Jumaih, seorang anggota Saudi National Society for Human Rights tanggal 14 September lalu. Nora menyebutkan bahwa penganiayaan keji yang dilakukan oleh sepasang majikan itu antara lain dengan menjemur PRT migran tersebut setiap hari ditengah terik matahari, dan setelah itu dipukuli dengan batang besi. Akibatnya giginya lepas dan bibirnya robek-robek. Peristiwa keji itu diperkirakan berlangsung selama satu bulan terakhir ini dan kasusnya tengah dimonitor dan akan ditindaklanjuti oleh Saudi National Society for Human Rights, sebuah institusi semacam KOMNAS HAM di Saudi Arabia. National Society for Human Rights juga mendesak adanya proses hukum terhadap kasus ini. Terhadap kasus itu, Migrant CARE mendesak kepada Pemerintah RI (terutama KBRI Saudi Arabia) untuk segera menindaklanjutinya dengan mencari identitas lengkap dan mengadvokasinya. Selain itu, juga melanjutkan desakan untuk kasus penganiayaan keji empat PRT migran lainnya. Migrant CARE juga mendukung inisiatif Saudi National Society for Human Rights dalam memonitor dan menindaklanjuti kasus-kasus pelanggaran HAM terhadap buruh migran di Saudi Arabia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007