Bengkulu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Sudhyono mempertanyakan validasi laporan Gubernur Bengkulu, Agusrin Maryono Najamuddin, terkait masalah kerusakan bangunan dan kebutuhan tenda untuk masyarakat korban gempa bumi di daerah itu. Di hadapan Presiden Yudhoyono, Senin, Gubernur Agusrin menjelelaskan kerusakan akibat gempa cukup parah, hingga Minggu (16/9) rumah penduduk rusak total sebanyak 7.904 unit, rusak berat 6.745 unit dan rusak ringan 13.173 unit. Kemudian rumah ibadah rusak total 139 unit, rusak berat 34 unit dan rusak ringan 104 unit, fasilitas pendidikan rusak total 260 unit, rusak berat 440 unit dan rusak ringan 185 unit, kantor pemerintah rusak total 48 unit, rusak berat 131 unit dan rusak ringan 70 unit, jalan/jembatan rusak total 86 unit, rusak berat 168 unit dan rusak ringan 56 unit serta irigasi rusak total 46 unit, rusak berat 100 unit dan rusak ringan 48 unit. Ketika Gubernur akan melanjutkan laporannya, tiba-tiba Presiden Yudhoyono "memotong" pembicaraan untuk mempertanyakan validasi data kerusakan tersebut. "Sebentar pak Gubernur, apakah kerusakan itu yang telah diverifikasi atau baru sementara," kata Kepala Negara. Atas pertanyaan itu, Agusrin mengakui data yang disampaikannya baru data pertama hasil laporan dari bupati, yang telah menghitung kerusakan itu dengan melibatkan dinas terkait. Gubernur mengatakan data itu disampaikan agar para wartawan mendapat gambaran kondisi sesungguhnya yang ditimbulkan akibat gempa itu. Presiden kembali memotong pembicaraan Gubernur ketika mengemukakan kebutuhan sarung sebanyak 80 ribu lembar untuk masyarakat yang hingga kini masih belum berani kembali ke rumah dan tenda regu 6.660 unit untuk sekolah dan fasilitas kesehatan. "Nanti dulu pak Gubernur, apakah barang-barang pribadi masyarakat habis, termasuk pakaian masyarakat sudah hilang. Kok banyak benar kebutuhan selimut itu, dan banyak benar kebutuhan tenda regu itu," katanya. Presiden Yudhoyono juga mengaku dirinya sudah tiga tahun menangani berbagai bencana mulai dari Aceh, Yogyakarta, Pangandaran sampai Nabire. Selanjutnya, gubernur menjelaskan bahwa kebutuhan itu atas permintaan para bupati, dan tentunya dalam pemberian bantuan dilakukan secara selektif. Untuk tenda regu, Agusrin menjelaskan permintaan sebanyak itu karena banyaknya fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak. Usai mengunjungi Posko Satkorlak PBA Provinsi Bengkulu, Presiden Yudhoyono dan rombongan dengan menggunakan helikopter meninjau lokasi dan korban gempa di Kabupaten Muko Muko, sekitar 300 Km arah utara Kota Bengkulu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007