Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan para pemangku kepentingan belum kompak dalam koordinasi penyelesaian masalah Sungai Citarum sehingga proses penataannya terkesan berjalan sendiri-sendiri.

"Tadi masukan dari Pak Bupati juga sama, itu salah satu problem. Stakeholder-nya masih belum bersatu padu, masih bergerak sendiri sesuai bidangnya," kata Ridwan Kamil dalam rapat mengenai penanganan Sungai Citarum pada Rabu di Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Selaku Komandan Satuan Tugas Citarum yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, Ridwan Kamil meminta seluruh perkembangan kegiatan penanganan masalah sungai itu dilaporkan langsung kepadanya.

"Semua keputusan mohon dilaporkan, mohon mendapat persetujuan dari saya. Semata-mata supaya di akhir proses kalau ada apa-apa, pasti ujungnya ke saya juga, ujungnya pertanggungjawaban," kata dia.

Ia mengatakan penanganan permasalahan Citarum bukan hanya menyangkut uang, penataan, dan program-program saja, namun juga kepemimpinan sebagai jembatan pengambilan keputusan bersama.

"Bagaimana menjahit koordinasi pengambil keputusan, tidak saling lempar tanggung jawab. Maka saya bertekad dengan Perpres saya sebagai Dansatgas, saya akan satu-satu bereskan," kata dia.

Rapat mengenai penanganan masalah Sungai Citarum dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Bupati Bandung Dadang Nasser, serta komandan sektor dari TNI yang bertempat di Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Baca juga:
Pemerintah nilai pendekatan kemasyarakatan efektif untuk revitalisasi Citarum
Tantangan besar revitalisasi Sungai Citarum

 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018