Pengembangan kawasan kata kuncinya pengembangan dari pinggiran dan penguatan masyarakat adat di sana
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Perencanaan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Aria Indra Purnama mengatakan pengembangan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo) didukung pengembangan kawasan dari pinggiran dan penguatan masyarakat adat yang hidup di dalam kawasan itu.

"Pengembangan kawasan kata kuncinya pengembangan dari pinggiran dan penguatan masyarakat adat di sana," kata Aria dalam diskusi pengembangan Heart of Borneo, Jakarta, Rabu. 

Pelestarian alam dan pengembangan kawasan di Heart of Borneo yang mendorong pembangunan dari pinggiran itu dilakukan dengan pembangunan konektivitas sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo. 

"Khusus untuk Heart of Borneo memang agak spesial di samping mengembangkan dari pinggiran tapi juga memang harus mempertahankan kawasan itu sebagai kawasan yang dilindungi, berarti kan harus ada pengembangan dari pinggiran tadi plus pengembangan ekonomi, dan pengembangan ekonominya itu harus melibatkan masyarakat adat semuanya," kata Aria.

Pengembangan ekonomi di kawasan konservasi dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kegiatan produktif dan ekonomi, pengembangan ekowisata dan reforma agraria sehingga memberikan pemasukan bagi daerah. 

Selain itu, dia mengatakan ke depan mungkin dapat dibuat skema kabupaten atau daerah yang mendapatkan insentif karena tetap mempertahankan konservasi dalam mengembangkan kegiatan ekonomi wilayah.

Dari segi tata ruang, lanjut Aria, ada tujuh isu strategis yang menjadi sorotan dalam pengembangan Jantung Kalimantan, yakni potensi keanekaragaman hayati yang merupakan rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna, daerah hulu dari 14 sungai besar di Pulau Kalimantan, tingginya tingkat deforestasi.

Kemudian, pengembangan kegiatan budidaya yang kurang memperhatikan daya dukung lingkungan dan keberlanjutan, minimnya aksesibilitas yang memadai sehingga masih banyaknya masyarakat adat yang terisolasi dan tersedianya kampung-kampung masyarakat adat yang merupakan identitas Pulau Borneo yang perlu ditingkatkan kapasitasnya, serta isu pengembangan kawasan perbatasan.

Isu strategis itu digunakan untuk menentukan wujud dan tujuan penataan ruang.

Adapun program-program pendukung pembangunan berkelanjutan dan konservasi di kawasan Jantung Kalimantan antara lain pengembangan kegiatan ekowisata berbasis kemitraan masyarakat di sekitar kawasan konservasi tanpa mengganggu fungsi hutan lindung.

Selanjutnya, pengembangan sentra industri kecil dan menengah hasil hutan non kayu yang ramah lingkungan, pengembangan sarana dan prasarana pelayanan tenaga listrik alternatif dan terbarukan, telekomunikasi, fasilitas sosial dan fasilitas umum.

Program lain adalah peningkatan, pemanfaatkan dan pemeliharaan jaringan jalan berbasis eko-konstruksi, pengendalian perkembangan kegiatan budidaya.

Baca juga: Jantung Kalimantan menjadi model pembangunan hijau inklusif
Baca juga: Tim ekspedisi petakan jalur jelajah di jantung hutan Borneo


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018