Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di Pasar Spot Antar-Bank Jakarta pada sesi Senin sore menguat tipis, karena pelaku pasar masih menunggu kepastian bank sentral AS (The Fedederal Reserve/The Fed) menurunkan suku bunganya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik tiga poin menjadi Rp9.377/9.380 per dolar AS dibanding akhir pekan lalu Rp9.380/9.388 per dolar AS. "Apabila penurunan suku bunga AS itu terjadi maka pergerakan kenaikan rupiah akan semakin besar," kata Analis Valas PT Bank Saudara, Ruri Nova, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin dari 5,25 persen menjadi 5,00 persen untuk memicu pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Meski rupiah menguat saat ini, kenaikannya tidak begitu besar. Kenaikan akan lebih besar bila terjadi penurunan suku bunga AS, sebab dana asing banyak yang akan berpindah ke pasar Asia yang bunganya lebih besar, termasuk Indonesia. "Karena itu, peluang untuk bisa menguat hingga di level Rp9.000 per dolar AS sangat besar," ucapnya. Kenaikan rupiah yang tipis itu, lanjut dia, karena pelaku masih hati-hati dalam fokus terhadap pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS yang akan dilaksanakan pada 18 September besok. Selain itu, aktivitas pasar saham Asia yang melesu, menahan pelaku pasar membeli rupiah lebih lanjut. Dolar AS terhadap yen hari ini mencapai 115,30 dan euro terhadap yen menjadi 160 yen dan terhadap dolar AS jadi 1,3866. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007