Belanja modal ini 'size'nya kecil, tapi penyerapannya secara persentase lebih baik sampai akhir November dibandingkan tahun lalu
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi belanja modal hingga akhir November 2018 mencapai Rp128,2 triliun atau 62,9 persen dari pagu dalam APBN sebesar Rp203,9 triliun.

"Belanja modal ini 'size'nya kecil, tapi penyerapannya secara persentase lebih baik sampai akhir November dibandingkan tahun lalu," ujar Sri Mulyani dalam temu media di Nusa Dua, Bali, Kamis.

Sri Mulyani menjelaskan realisasi belanja modal ini telah dimanfaatkan untuk pembangunan jalan, irigasi dan jaringan sebanyak 42 persen, pembelian peralatan dan mesin 33 persen serta pembenahan gedung dan bangunan 19 persen.

Ia memperkirakan realisasi belanja modal pada akhir 2018 bisa mencapai 90,9 persen karena adanya kontribusi dari pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan pembenahan sarana pendukung lainnya.

Meski demikian, terdapat beberapa alasan belum optimalnya belanja modal pada 2018, salah satunya karena adanya potensi belanja Kementerian Pertahanan yang tidak terserap hingga mencapai Rp9,6 triliun.

Penundaan belanja modal itu antara lain karena ada pembelian pesawat KFX sebesar Rp3 triliun yang masih terblokir serta kegiatan yang belum memungkinkan untuk dibayar sesuai rekomendasi Menko Polhukam Rp411,9 miliar.

Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani juga memaparkan realisasi belanja pegawai yang sudah mencapai Rp315,2 triliun atau 86,2 persen dari pagu Rp365,7 triliun dan belanja barang sebesar Rp264,7 trliun atau 77,8 persen dari pagu Rp340,1 triliun.

Untuk belanja non-kementerian dan lembaga, ia menambahkan realisasi subsidi energi telah tercatat Rp130,4 triliun atau 138 persen dari pagu Rp94,5 triliun.

Subsidi energi mencakup subsidi BBM dan LPG sebesar Rp84,3 triliun atau 179,8 persen dari pagu Rp46,9 triliun serta subsidi listrik sebesar Rp46,1 triliun atau 96,8 persen dari pagu Rp47,7 triliun.

Sedangkan realisasi bantuan sosial sudah mendekati pagu yang ditetapkan dalam APBN, yaitu mencapai Rp73,4 triliun atau 90,3 persen dari pagu Rp81,3 triliun.

"Proyeksi bantuan sosial hingga akhir 2018 bisa mencapai Rp85,6 triliun atau 105,3 persen dari pagu karena adanya tambahan dana untuk penanggulangan bencana dan tambahan penyaluran PKH ke-tiga bagi peserta baru," katanya.

Secara keseluruhan, realisasi belanja pemerintah pusat hingga 30 November 2018 tercatat sebesar Rp1.225,3 triliun atau 84,2 persen dari pagu Rp1.454,5 triliun. 

Baca juga: Menkeu proyeksikan belanja kementerian lembaga 95-96 persen

Baca juga: Belanja sosial naik signifikan triwulan pertama 2018


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018