Jakarta (ANTARA News) - Kalangan DPR-RI menyoroti kualitas jalan yang dibangun Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum karena dinilai mengalami penurunan, meskipun alokasi yang disediakan dalam APBN setiap tahun mengalami kenaikan. Dalam Rapat Kerja dengan Departemen Pekerjaan Umum di Jakarta, Senin, anggota Komisi V Afni Ahmad mengungkapkan, laporan mengenai jalan yang rusak selalu mengalami kenaikan padahal anggaran yang diminta Departemen PU selalu mengalami kenaikan. "Jangan dilihat dari angkanya, tetapi pembangunan jalan itu harus dilihat kualitasnya, bukan kuantitasnya saja. Anggaran naik, jalan yang rusak juga naik," katanya. Selain itu pengaturan jalan juga belum jelas, terutama untuk kota kota satelit. Ia mencontohkan, ketika masuk kota Depok dari jalan yang lebar tiba tiba langsung menyempit, karena dipenuhi dengan trotoar. "Kalau ada penataan dengan baik, jalan bisa lebar dan kemacetan juga bisa dihindari," ujarnya. Ia juga mengusulkan agar pemeliharaan jalan, yang selama ini anggarannya cukup besar, agar diserahkan kepada swasta untuk mengelolanya. Sementara itu, Rendi Lamajido anggota komisi V asal PDIP mengkritik Departemen PU karena jalan yang ada saat ini kualitasnya masih rendah. "Banyak jalan jalan yang baru dibangun sudah rusak lagi, karena kualitasya sangat rendah," kata dia. Pada kesempatan itu, Rendi meminta agar Jasa kontruksi yang menangani masalah jalan ini bekerja keras, agar kualitas jalan yang dibangun itu memenuhi standar kelayakan. Putra Jaya Husien anggota komisi V DPR asal FPAN juga mengkritik Dirjen Bina Marga soal pembangunan jalan nasional, dan meminta agar ada skala prioritas. "Bina Marga harus memprioritaskan pekerjaan jalan itu dengan cepat," kata dia. Selama ini, kata dia pemerintah dalam membangun jalan tidak ada perencanaan yang bagus, dalam bentuk kawasan, tetapi hanya sekedar bangun tanpa ada kerangka yang jelas. Ditambah lagi, kata dia, tender jalan dilakukan untuk mencari harga terendah sehingga membuat para kontraktor hanya sekedar bangun jalan tanpa ada melihat kualitasnya. Sementara itu, Dirjen Bina Marga Hermanto Dardak mengungkapkan bahwa, anggaran tahun 2008 untuk pembangunan jalan mencapai Rp18,5 triliun. Anggaran itu nanti diperuntukkan untuk pembangunan jalan, pemeliharaan dan juga pemeliharaan jembatan. Meningkatkan struktur dan kapasitas jalan lintas dan 11 ruas jalan di Papua. Selain itu, anggaran tersebut juga diperuntukkan menyelesaikan perbaikan jalan di Jabodetabek, Pantura Jawa dan kota kota metropolitan, serta penyelesaian jalan baru, termasuk jalan di kota-kota strategis, pembangunan jalan tol Trans Jawa, relokasi jalan tol dan jalan arteri gempol.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007