Makassar (ANTARA News) - Pejabat Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Bidang Kedaruratan dan Kemanusiaan, Dr. Vijay Nath Kyarwin, mengatakan pemerintah Indonesia telah mengambil banyak pelajaran dari rangkaian bencana yang beruntun terjadi di Tanah Air. "Jika dibandingkan dengan sebelumnya, kemampuan pemerintah dalam menangani bencana sudah sangat membaik," katanya di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin. Kapasitas rumah sakit, instansi yang bergerak di sektor publik, lembaga bantuan kemanusiaan dan masyarakat dalam menghadapi dan melakukan upaya tanggap darurat pascabencana, kata dia, juga telah meningkat. Hal itu, menurut dia, antara lain terlihat pada penanganan gawat darurat pascagempa di Bengkulu pekan lalu. "Memang tidak sempurna, tapi sudah jauh lebih baik. Magnitudo bencananya cukup besar dan ratusan rumah rusak, tapi jumlah korban relatif sedikit," ujarnya. Namun demikian, ia melanjutkan, kemampuan itu harus terus ditingkatkan supaya dampak bencana bisa ditekan hingga seminimal mungkin. Lebih lanjut dia menjelaskan, dampak bencana bisa ditekan bila resiko bencana berhasil diminimalkan. "Untuk menekan resiko bencana, kita harus terlebih dulu memahami risikonya, melakukan analisis dan memetakan potensi bencana, tingkat kerentanan populasi terhadap bencana dan kapasitas yang dimiliki," katanya. Setelah itu, ia melanjutkan, upaya pencegahan dan persiapan meski dilakukan termasuk diantaranya menyusun rencana strategi untuk mengantisipasi serta menanggulangi setiap kejadian bencana. "Komunitas juga mesti dibina supaya paham dan sadar, apa yang harus mereka lakukan bila suatu bencana terjadi. Relawan dan tenaga kemanusiaan juga mesti dilatih supaya bisa memberikan bantuan dengan baik dan tepat," jelasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007