Jakarta BNI 46 tanpa kesulitan melancarkan serangan ke Jakarta Pertamina Energi yang tidak mampu mengembangkan permainan. Set pertama dan kedua pun diamankan anak asuh Risco Herlambang dengan skor meyakinkan, 25-18 dan 25-17.
Memasuki set ketiga, juara bertahan memang tertinggal jauh 7-15, namun mereka mampu mengejar ketertinggalan hingga menyamakan kedudukan 19-19, tetapi BNI 46 mampu mengakhiri pertandingan dengan skor 25-20.
Pelatih Jakarta BNI 46 Risco Herlambang usai pertandingan mengatakan bahwa anak asuhnya dapat mengantisipasi pemain asal Amerika Serikat, Anna Stepaniuk, sehingga Jakarta BNI 46 mampu menang dengan mudah. Para pemain BNI 46 dapat menjalankan instruksi pelatih dengan baik.
"Anak-anak dapat menjalankan tugas yang diperintahkan pelatih. Kalau anak-anak dapat mengantisipasi Anna (Stepaniuk), Insya Allah bisa menang dan akhirnya tadi terbukti bahwa kami dapat mengalahkan juara bertahan," kata Risco.
Pelatih Jakarta Pertamina Energi Muhammad Ansori mengatakan bahwa pada laga melawan Jakarta BNI 46 ini anak asuhnya bermain jelek sehingga banyak melakukan kesalahan. Anak asuhnya tidak dapat mengembangkan permainan.
"Kami memang bermain jelek dan lawan bermain bagus. Servis dan pertahanan kami jelek, permainan gampang dibaca lawan sehingga serangan dapat diantisipasi lawan, dari set awal sampai akhir tidak ada variasi," katanya.
Menurut dia, evaluasi akan dilakukan terutama pada servis dan bertahan. Servis dan bertahan harus dilakukan perbaikan. Masih ada waktu dan pertandingan, masih ada putaran kedua untuk tampil lebih baik.
"Selain memperbaiki servis dan bertahan, ke depan harus lebih waspada karena tim yang dihadapi tentu juga telah mempersiapkan diri dengan baik untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan," katanya.
Sementara itu, di sektor putra tim Jakarta Pertamina Energi mengalahkan Sidoarjo Aneka Gas Industri dengan skor 3-0 (25-13, 25-14, 25-16).
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018
