Banda Aceh (ANTARA News) - Salah satu penyebab lambannya penanganan dan penyelesaian sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Aceh Tengah itu adalah langkanya bahan baku bangunan, khususnya kayu dalam beberapa bulan terakhir. "Krisis kayu telah menjadi salah satu penyebab lambannya penyelesaian sejumlah proyek pembangunan, terutama untuk merehab beberapa gedung sekolah di daerah ini," kata Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, di Takengon, Selasa. Didampingi Kabag Humas Sekretariat Kabupaten Aceh Tengah, ia juga menjelaskan sebagian besar usaha penjualan kayu di dataran tinggi Gayo juga terancam gulung tikar karena tidak menerima pasokan kayu. "Kelangkaan bahan baku bangunan berupa kayu itu terjadi sejak adanya Instruksi gubernur (Ingub) NAD Nomor 05 tanggal 6 Juni 2007, tentang moratorium logging di seluruh Aceh," kata dia. Sementara itu, pimpinan PT Tusam Hutan Lestari (THL) Maflindo, menjelaskan pihaknya juga mengalami kesulitan dalam operasional di lapangan sejak adanya Ingub tersebut. "Ingub tersebut memang telah berdampak sulitnya bagi kami beroperasi di lapangan, namun kami hingga kini masih memiliki stok kayu sebanyak 8.000 kubik," katanya. Maflindo menjelskan kendala lain yang dirasakan pihaknya adalah tidak adanya izin operasional kilang kayu untuk membelah kayu-kayu tersebut. "Secara administratif maka kayu itu sudah siap untuk diolah, namun ketika bahan baku tersebut kami bawa ke kilang maka kilangnya tidak mengantongi izin operasional (Rencana Pembenahan Bahan Baku Industri (RPBI)," katanya dia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007