Argamakmur, Bengkulu Utara (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono meminta aparat pemerintah mulai dari gubernur, bupati/walikota, camat hingga para Ketua RW dan RT terus mendampingi para korban gempa guna memberikan rasa aman bagi mereka. "Saya menekankan agar aparat terus mendampingi para korban gempa. Dengan keberadaan aparat para koban akan meresa lebih tenang," katanya saat berkunjung ke Posko Satlak PBA Bengkulu Utara dan melakukan pertemuan dengan Bupati Bengkulu Utara, Imron Rosyadi, di Bengkulu, Selasa. Menurut dia, para korban gempa saat ini selain membutuhkan bantuan untuk keperluan sehari-hari seperti bahan makanan, tenda dan selimut, juga dorongan moral sehingga bisa lebih tegar dalam menghadapi bencana itu. "Saya tadi mendengar dari Pak Gubernur bahwa para korban gempa saat ini mengalami depresi mental, mereka masih trauma sehingga sampai sekarang banyak yang belum berani masuk rumah dan memilih tinggal di tenda serta pengungsian," katanya. Untuk mengatasi traumatik itu, pemerintah daerah telah meminta bantuan ulama dan tokoh agama lainnya agar memberikan siraman rohani. Itu bagus, tapi keberadaan aparat pemerintah tetap dibutuhkan. Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin mengaku telah menjalin kerjasama dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kanwil Depag setempat guna mengerahkan ulama dan tokoh agama untuk menghilangkan rasa traumatik masyarakat. Para tokoh agama itu diminta memberikan wejangan-wejangan dan siraman rohani lepada masyarakat serta menjelaskan kalau gempa bumi yang menimpanya itu merupakan musibah yang harus diterima dengan lapang dada dan penuh keikhlasan. Setelah mendapatkan siraman rohani, diharapkan traumatik masyarakat hilang sehingga mereka mau kembali ke rumah masing-masing dan menjalani hidup seperti biasa. Saat ini sebagian besar masyarakat terutama di Kabupaten Bengkulu Utara, Muko Muko dan Kota Bengkulu masih takut kembali ke rumah, mereka lebih memilih tinggal/tidur ditenda-tenda baik yang didirikan di depan rumah maupun di tempat pengungsian. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat sangat rentan terserang berbagai mecam penyakit serta menyulitkan pendistribusi bantuan makan dan obat-obatan. Penanganan masalah trauma, kata dia sama pentingnya dengan penyaluran bantuan bagi para korban, karena itu juga harus mendapat perhatian serius dari semua pihak. "Kita harapkan dalam beberapa hari ke depan traumatik warga sudah hilang, dan mereka mau kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007