Bengkulu (ANTARA News) - Sedikitnya 885 unit gedung sekolah di Provinsi Bengkulu rusak oleh guncangan gempa tektonik berkekuatan 7,9 SR pada Rabu (12/9) lalu, sehingga ribuan murid sekolah terutama di Kabupaten Bengkulu Utara terpaksa belajar di tenda-tenda darurat. Gubernur Bengkulu Agusrin Maryon Najamuddin saat menerima Menakertrans Erman Suparno di Posko Satkorlak PBA Provinsi Bengkulu, Kamis menjelaskan dari 885 unit sekolah yang rusak itu, sebanyak 260 unit rusak total, 440 rusak berat dan 185 unit rusak ringan. "Kerusakan terparah terjadi di Kebupaten Bengkulu Utara yakni rusak total sebanyak 244 unit, rusak berat 174 unit dan rusak ringan 44 unit," katanya. Selanjutnya, di Kabupaten Muko Muko gedung sekolah yang mengalami rusak berat 208 unit dan rusak ringan 44 unit, di Kepahiang 16 unit rusak total, 11 unit rusak berat dan 29 rusak ringan, seluma 36 unit rusak berat dan 58 rusak ringan, Kota Bengkulu lima rusak berat dan sembilan rusak ringan serta Lebong enam rusak berat dan satu rusak ringan. Menurut dia, akibat adanya kerusakan sarana pendidikan itu, Pemda Kabupaten Muko Muko terpaksa harus meliburkan sekolah selama Ramadhan ini, dan baru masuk pada 22 Oktober 2007, sementara di kota/kabupaten lain termasuk di Bengkulu Utara proses belajar-mengajar tetap berlanjut. Ia juga menjelaskan, bangunan sekolah yang mengalami rusak total dan berat tidak bisa lagi digunakan, dan karena itu para muridnya harus mengikuti pembelajaran dalam tenda yang sebagian hanya terbuat dari terpal (tenda biru). "Idealnya proses belajar-mengajar itu dilaksanakan minimal dalam tenda regu, karena itu berdasarkan hasil perhitungan para bupati/walikota dibutuhkan 6.645 tenda regu untuk kegiatan pendidikan dan kesehatan," katanya. Sedangkan khususnya untuk pendidikan, kata dia dengan jumlah sekolah yang rusak total dan rusak berat sebanyak 700 unit dan asumsi kebutuhan tujuh unit tenda regu/sekolah, maka jumlah yang diperlukan mencapai 4.900 unit. Mengenai pemenuhan tenda regu, menurut dia hingga saat ini baru 322 unit dari total kebutuhan 6.645 unit. Kabupaten Bengkulu Utara, membutuhkan tenda regu 2.845 unit untuk kegiatan pendidikan dan pelayanan kesehatan, namun baru terpenuhi 202 unit, Kota Bengkulu memerlukan 800 unit baru terpenuhi 60 unit dan Muko Muko butuh 3.000 unit baru terpenuhi 60 unit. "Pemerintah, baik pusat maupun daerah telah berupaya untuk memenuhi kebutuhan tenda itu, namun sulit karena stock secara nasiona sangat terbatas, karena itu terpaksa hingga kini kegian belajar-mengajar masih dilakukan dibawah terpal/tenda biru," katanya. Pantuan ANTARA di Bengkulu Utara menunjukkan, sangat banyak sekolah di kabupaten itu yang melaksanakan kegiatan belajar-mengajar di bawah tenda biru diantaranya SDN 02 di Desa Pal XXX Kecamatan Lais. Sekolah tersebut menerima bantuan lima terpal plastik/tenda biru untuk kegiatan belajar-mengajar yang dipasang seadanya dengan menggunakan tali plastik,dan karena sangat kecil sebagian murid terpaksa belajar di luar tenda itu dan harus terkena panas matahari.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007