Faktor pendukung lainnya yaitu meredanya sentimen perang dagang antara AS dan Tiongkok, dan 'finally rebound' harga minyak dunia
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat seiring apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
   
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 94,23 poin atau 1,55 persen menjadi 6.176,09. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 19,9 poin atau 2,05 persen menjadi 990,63.
   
"Pertama, IHSG mengalami technical rebound. Berikutnya, IHSG mengalami penguatan karena mendapatkan sentimen positif dari langkah BI yang diyakini akan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7DRRR menjadi enam persen pascapenetapan suku bunga The Fed," kata analis PT Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gustadi Jakarta, Rabu.
   
Technical Rebound adalah kenaikan harga suatu saham dalam jangka pendek setelah bergerak turun panjang. IHSG kembali menguat setelah sebelumnya mengalami pelemahan.
   
Terkait dengan kebijakan bank sentral yang diprediksi tetap mempertahankan suku bunga acuan, Nafan menuturkan hal tersebut bertujuan dalam rangka menjaga tingkat stabilitas rupiah serta tingkat stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional dan sejauh ini posisi pergerakan rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS.
   
"Faktor pendukung lainnya yaitu meredanya sentimen perang dagang antara AS dan Tiongkok, dan finally rebound harga minyak dunia," ujarnya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada Rabu sebanyak 421.292 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,81 miliar lembar saham senilai Rp11,42 triliun.

Sebanyak 231 saham naik, 166 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya.
   
Bursa regional di antaranya indeks Nikkei melemah 127,53 poin (0,6 persen) ke 20.987,92, indeks Hang Seng menguat 51,14 poin (0,2 persen) ke 25.865,39, dan indeks Strait Times menguat 13,11 poin (0,43 persen) ke posisi 3.058,65.

Baca juga: IHSG menguat seiring harapan positif perekonomian nasional
Baca juga: Rupiah menguat seiring spekulasi sikap "dovish" the Fed
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018