Beijing (ANTARA News) - Shenhua, perusahaan batubara terbesar di China, sedang mempertimbangkan akuisisi di Indonesia dan Australia dengan sebuah sebuah pertimbangan akan menggunakan tambang di kedua negara tersebut untuk memasok pasar di selatan China, harian Financial Times melaporkan Kamis. Mengutip pemimpin Shenhua, Chen Biting, surat kabar itu mengatakan bahwa pertambangan di luar negeri menjadi berpotensi lebih kompetitif karena meningkatnya biaya transportasi barubara dari utara China, jantung sumber daya alam negara itu. "Jika transportasi kami dari barat ke timur dan kemudian ke selatan, jaraknya akan menjadi sedikit lebih panjang daripada dari Indonesia ke Guangdong dan keuntungannya tidak terlalu bagus," kata surat kabar itu mengutip pernyataan Chen. Shenhua yang tercatat di bursa Hong Kong ini memiliki 54 pertambangan dengan kapasitas per tahun sekitar 200 juta ton batubara, hanya di bawah 10 persen dari total produksi China. Ditambahkan, tingginya harga batubara, biaya transportasi dan pajak lahan yang digunakan dan lingkungan telah membuat bisnis batubara di China lebih mahal. Negara ini menjadi net impor batubara dalam enam bulan pertama tahun ini untuk pertama kalinya, demikian laporan XFN-Asia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007