Lusaka, Zambia (ANTARA News) - Presiden Zambia, Levy Mwanawasa, mengancam memboikot Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa (UE)-Afrika yang rencananya akan diselenggarakan di Portugal Desember jika Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dilarang menghadiri KTT tersebut. Ke-14 negara anggota Masyarakat Pembangunan Afrika Selatan (SADC) yang kini dia pimpin, belum mendapat kepastian tidak tercantumnya Mugabe dalam KTT tersebut, kata Mwanawasa. Berbicara di Lusaka Kamis sebelum bertolak ke Sidang Umum PBB di New York, Mwanawasa mengatakan, pengecualian pemimpin Zimbabwe berumur 83 tahun dari KTT itu akan mengalahkan tujuan KTT dalam mengatasi persoalan-persoalan Afrika. Ancaman Mwanawasa terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri Inggris Gordon Brown memperingatkan bahwa dia tidak akan hadir dalam KTT itu jika ada Mugabe, yang menjadi subyek larangan kunjungan ke Uni Eropa. Brown juga menyerukan sanksi-sanksi oleh Uni Eropa terhadap lebih dari 100 anggota elit pemerintahan Zimbabwe diperpanjang termasuk kepada keluarga-keluarga mereka. Bright Matonga, wakil menteri penerangan Zimbabwe, mengatakan bahwa Brown hanya "membuang-buang waktunya." Masalah imigrasi Afrika ke Eropa, perubahan iklim dan pemerintahan adalah di antara masalah-masalah yang akan dibahas dalam KTT itu. Portugal sendiri belum mengeluarkan undangan, namun para diplomat Portugal mengatakan bahwa Lisabon mungkin akan mengizinkan Uni Afrika untuk mengambil-alih pengeluaran undangan-undangan di pihak Afrika. Sebelum dalam tahun ini Mwanawasa menyebut Zimbabwe sebagai `kapal Titatic yang tenggelam`, namun sejak dia memimpin SADC dia meredam kecaman-kecamannya terhadap mitranya di Afrika Selatan. Taktik pemerintahan Mugabe mendapat kecaman luas setelah ekonominya runtuh padahal sebelumnya Zimbabwe adalah negara yang makmur. Saat ini inflasi per tahunnya mencapai 6.600 per sen, mengalami kekurangan pangan yang meluas, serta pengangguran yang besar, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007