Kendari, 24/12 (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno disambut teriakan dari emak-emak pedagang yang sudah menunggunya di pasar basah Mall Mandonga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin.

Sandiaga bersama simpatisan partai politik pengusung saat memasuki pasar basah Mall Mandonga yang merupakan pasar sentral di jantung Kota Kendari itu mendapat pengawalan ketat dari aparat karena masyarakat yang lebih awal mengetahui rencana kedatangannya sudah lama menunggu di pintu dan lorong-lorang pasar yang dilewatinya.

Pasangan Prabowo Subianto itu tidak mudah menembus pasar basah karena ribuan warga, pedagang bersama para pendukung sudah menunggu untuk melihat langsung cawapres dan ada yang memaksa menerobos pengawalan untuk meminta foto bersama.

Sebagian mereka berteriak memanggil sang Cawapres. Ada yang ingin memegang tangan dan melihat lebih dekat sosok yang diidolakan kaum ibu-ibu dan kalangan pengusaha muda itu.

Meski harus berdesak-desakan, cawapres yang diusung  Gerindra, PKS, PAN, Demokrat,  dan Partai Berkarya itu sesekali melambaikan tangan dengan mengacungkan dua jari.

"Selamat datang di Kendari Pak Sandi. Semoga Bapak jadi Wakil Presiden untuk lima tahun ke depan," ujar Mukhlis salah seorang pedagang.

Di Mall Mandonga Sandiaga menyempatkan menyapa beberapa pedagang. Ia mengatakan, kedatangannya di Kendari untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan keluhan warga Kendari, terutama pedagang dan emak-emak.

"Saya ke sini ingin menyerap dan mendengar langsung aspirasi warga Kendari," katanya.

Kata Sandi, ada beberapa keluhan yang disampaikan warga di setiap kunjungannya ke daerah-daerah seperti harga bahan pokok yang kerap naik sementara komoditas andalan daerah harganya turun.

"Saya memang datang di Kendari karena ingin mendengar langsung," ungkapnya.

Selama di Kendari, Sandiaga mengunjunginya PPI Kendari, pasar basah Mall Mandonga, Kopi Kita, shalat Dhuhur bersama di Masjid Agung Al-Kautsar, dialog interaktif dan tatap muka, serta mengunjungi pabrik kakao.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018