Kendari (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno berkisah di hadapan komunitas milenial Kota Kendari, Sulawesi Tenggara tentang pengalaman merintis usaha bersama tiga orang karyawan hingga kini bertambah menjadi 30.000 orang.

"Rejeki yang kita miliki adalah karunia dari Allah untuk disyukuri. Sebagai pengusaha tidak akan luput dari tantangan dan kompetisi," kata Sandiaga saat kampanye dialogis di sebuah warung kopi bersama komunitas milenial di Kendari, Senin.

Tahun 1997 sosok pasangan calon presiden Prabowo Subianto tersebut mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempat bekerja.

"Saya sudah merasakan pilunya seseorang tidak memiliki pendapatan karena diberhentikan pemilik perusahaan. Di balik itu semua ada hikmah yang Allah berikan," katanya.

Pantang menyerah, Sandiaga merintis usaha bersama tiga orang karyawan hingga akhirnya saat ini mempekerjakan 30.000 orang yang tersebar di sejumlah perusahaan.

"Milenial pantang menyerah untuk berinovasi. Jangan hanya mencari kerja, tetapi berkomitmen membuka lapangan kerja. Kaum milenial yang saat ini tercatat 84 juta harus berproduksi, bukan konsumen," tutur Sandiaga.

Ikhtiar berkeliling Indonesia yang sudah mencapai 950 titik serangkaian perjalanan kampanye adalah bagian dari etos kerja sosok milenial untuk memotret fakta perekonomian Indonesia.

Antrean pengguna bahan bakar minyak di SPBU, kebijakan impor ikan di negara maritim, impor beras di negara agraris, dan fenomena tenaga kerja asing patut menjadi perhatian kaum milenial.

"Negara ini berlimpah sumber daya alam dan negara ini memiliki sumber daya manusia yang hebat, tetapi masih ada kesenjangan. Ini harus dijawab oleh anak bangsa dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas," kata Sandiaga.

Pewarta: Sarjono
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018