Beijing (ANTARA News) - Duta Besar (Dubes) RI untuk Tiongkok Sudrajat menilai, penggunaan istilah dan penulisan Tiongkok lebih tepat dibanding menggunakan kata Cina atau China karena istilah Tiongkok sebetulnya sudah bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia. "Saya sebagai Dubes RI di Beijing menghimbau kepada warga Indonesia, penggunaan istilah yang paling tepat adalah menggunakan Tiongkok ketimbang Cina atau China," kata Dubes Sudrajat, di Beijing, Jumat. Hal tersebut dikemukakan menjawab pertanyaan mengenai penggunaan istilah mana yang tepat dalam penyebutan China, Cina atau Tiongkok. Sudrajat mengatakan bahwa istilah-istilah tersebut memang harus dijelaskan dan ia menilai pada dasarnya tata nama (nomenclature) resmi yang digunakan Pemerintah Indonesia untuk penyebutannya adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam bahasa Indonesia, sementara dalam bahasa Inggris disebut "People Republic of China" (PRC). "Bahkan beberapa kali Bapak Presiden Yudhoyono dan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan kata Tiongkok ketimbang China atau Cina," katanya. Ia menjelaskan, penggunaan kata China lebih cenderung digunakan dalam bahasa Inggris dan masih ada sejumlah masyarakat di Indonesia yang belum tersosialisasikan menyebut kata Tiongkok, namun lebih sering menggunakan kata China atau Cina. Warga Malaysia dan orang-orang Melayu memang masih menyebut dengan istilah Cina, sehingga orang Malaysia dan Indonesia banyak yang menyebut kata Cina. Sebutan Cina seringkali ada hubungannya dengan kata "Dinasti Chin", dan ada juga kata-kata yang digunakan pada saat penjajahan Jepang di Tiongkok dengan mengatakan "Chin" yang merupakan bahasa Jepang yang berarti orang-orang China. "Orang-orang China sebagian besar tidak suka dengan kata itu," kata Dubes. Sementara di Indonesia, penggunaan kata Cina seringkali menjadi kurang menyenangkan bagi warga Indonesia keturunan karena ada konotasi "penghinaan atau pelecehan". "Sama seperti halnya dengan orang Indonesia yang tidak suka disebut "Indon" misalnya," kata Dubes Sudrajat. Ia menambahkan, Tiongkok memang konotasinya lebih ditujukan oleh orang-orang yang berada di Tiongkok selatan, yang kata Tiongkok dahulu berasal dari kata "Cungkok", orang dari utara juga menyebut "cungkok", sementara orang selatan, terutama Hokian, menyebutnya dengan kata "Tiongkok". "Karena orang-orang Indonesia keturunan kebanyakan berasal dari Tiongkok selatan, maka mereka lebih suka dirinya sebagai Tiongkok atau seorang Tionghoa. Dan sejak zaman Bung Karno pun istilah Tiongkok dan Tionghoa sudah dilakukan," kata Sudrajat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007