Jakarta (ANTARA News) - Dompet Dhuafa (DD) melaporkan ibu dan balita korban bencana tsunami Selat Sunda memerlukan perhatian seiring belum ramahnya fasilitas pengungsian untuk mereka.
   
"Menyatunya para pengungsi dari berbagai usia dan faktor penyakitnya, dapat menyebabkan sebaran penyakit menular terhadap balita maupun ibu di pengungsian," kata Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten Abdurrahman Usman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
   
Dia mengatakan hingga saat ini korban bencana tsunami diperparah dengan banjir.
   
Korban, kata dia, membutuhkan bantuan logistik seperti makanan siap saji, paket sembako, paket hygienic kit, selimut, terpal dan lainnya.
   
Abdurrahman mengatakan Dompet Dhuafa mengerahkan tim Dapur Keliling (Darling) sejak Selasa (25/12), yang melakukan aksi di wilayah Labuan, dengan membagikan bubur kacang ijo dan roti di Kampung Baru Sepen, Desa Banyu Mekar, Labuan, Pandeglang, Banten.
   
Untuk kalangan ibu dan balita, dia mengatakan Dompet Dhuafa memberikan pelayanan serta membagikan makanan sehat. 
   
Selain itu, kata dia, tim Dompet Dhuafa memberikan pertolongan dan pendampingan psikologis awal PFA kepada ibu dan anak-anak dengan melibatkan 15 orang relawan dukungan psikososial dan psikolog.
   
"PFA agar dapat meminimalisasi timbulnya gangguan yang lebih berat dan menjadi langkah preventif timbulnya PTSD (Gangguan stres pascatrauma)," kata dia. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018