Ambon (ANTARA News) - Calon Presiden RI nomor urut 02 Prabowo Subianto mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku di Ambon, Jumat, untuk bersilaturahmi dengan para ulama setempat.

Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra bersama sejumlah anggota partai itu tiba sekitar pukul 11.13 WIT, disambut oleh Sekretaris Umum MUI Provinsi Maluku Abdul Haji Latua dan para pengurus MUI lainnya.

Prabowo berkunjung ke kantor MUI Maluku setelah sebelumnya mendatangi kantor Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM). Kedatangannya sempat menyebabkan kemacetan di sekitar Jalan Sultan Hasanudin.

Tak banyak yang dibicarakan oleh Prabowo selama kunjungan di kantor MUI yang berlangsung sekitar 40 menit. Ia hanya menyampaikan bahwa kedatangannya sekadar bersilaturahmi dan bukan meminta dukungan dari para ulama di Ambon.

Sebagai pemimpin umat, kata dia, ulama harus ditempatkan di tempat yang tinggi. Ulama dan umara (pemuka masyarakat) haruslah saling mendukung.

"Kami datang untuk memperkenalkan diri, minta izin dan mohon doa, tidak untuk meminta dukungan karena pendeta-pendeta dan ulama adalah guru-guru yang akan memilih yang baik bagi umatnya," kata Prabowo.

Dikatakannya, kunjungan ke Maluku adalah bagian dari rangkaian perjalanannya keliling Indonesia guna mendapatkan lebih banyak gambaran tentang kesulitan masyarakat di daerah. Sebelum ke Maluku, ia mendatangi Aceh Besar, Aceh dan Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Selain berbincang-bincang sebentar dengan para pengurus MUI Maluku, Prabowo juga memberikan buku "Paradoks Indonesia" karyanya agar bisa menjadi bagian dari koleksi MUI setempat.

"Kami juga membawa buku Paradoks Indonesia, kumpulan dari temuan-temuan saya selama beberapa belas tahun yang dirangkum dalam strategi-strategi saya. Sudah 70 tahun kita merdeka tapi kita masih dijajah. Kekayaan harus dirasakan dan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, bukan segelintir rakyat," ujar Prabowo sebelum mengakhiri pertemuan.

Sekretaris Umum MUI Provinsi Maluku Abdul Haji Latua yang ditemui usai pertemuan dengan Prabowo Subianto dan tim, mengatakan sebagai lembaga keagamaan pihaknya berada dalam posisi netral dan mengayomi semua calon pemimpin negara.

MUI Maluku tidak mengarahkan para pengurus dan anggotanya untuk memilih calon presiden tertentu, melainkan memberikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan pilihan masing-masing.

"MUI terbuka kepada siapa saja yang mau datang bersilaturahmi. Sampai hari ini MUI tidak punya sikap khusus, tidak mengarahkan kepada calon-calon tertentu karena MUI adalah lembaga yang independen, mengayomi semua calon pemimpin," tandasnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018