Ngawi (ANTARA News) - Sepanjang jalur Ngawi-Bojonegoro, Jawa Tengah, di Kilometer (KM) 33 selain rawan terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) karena jalannya banyak yang rusak, ditengarai juga rawan bajing loncat atau kawanan penjahat. Salah seorang pemilik warung yang ada di Jalur Ngawi-Bojonegoro, Suyatmi (45) warga Desa Alas Pesanggrahan, Kecamatan Ngawi, Sabtu, di Ngawi, mengatakan ada beberapa titik di sepanjang jalur tersebut rawan terjadi aksi bajing loncat dari kawanan penjahat yang membidik sasaran yang diinginkannya. "Biasanya di tengah hutan jati sering ada bajing loncat, dan yang sering menjadi sasaran penumpang bus, mobil dan motor," katanya. Hal itu juga dibenarkan oleh salah seorang petugas patroli yang berjaga di Pos Polisi Watu Jago di jalur Ngawi-Bojonegoro, IPTU Suroyo, mengatakan bahwa di jalur tersebut rawan terjadi aksi dari kawanan bajing loncat. "Mereka biasanya beroperasi pada malam hari membidik sasaran truk-truk yang mengangkut barang-barang yang diinginkannya," katanya. Aksi dari kawanan bajing loncat ini, kata dia, biasanya cukup nekat dan tidak segan-segan menghabisi nyawa korban untuk melancarkan aksinya. Untuk itu, bagi para pemudik yang akan melintasi jalur ini diminta berhati-hati, apalagi pos penjagaan sangat terbatas. Namun demikian pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran mendatang jajaran petugas dari Polres Ngawi dan Polres Bojonegoro akan berjaga-jaga dan memantau kondisi lalu lalang kendaraan yang melewati jalur ini. Menanggapi hal itu, Kasatlantas Polres Ngawi, AKP Irfan Santoso, mengatakan akan memberikan rasa aman bagi para pemudik selama arus mudik dan arus balik Lebaran mendatang dengan menempatkan petugas di beberapa lokasi yang dianggap rawan kecelakaan dan rawan tindak kriminalitas. "Kami akan menempatkan beberapa pos tambahan dan personel untuk memantau keadaan arus mudik dan arus balik Lebaran di jalur itu," katanya. Dari data yang dihimpun ANTARA menyebutkan di sepanjang jalur ini daerah yang dianggap rawan terjadi kecelakaan dan tindakan kriminalitas adalah di Kilometer (KM) 40 arah Cepu tepatnya di Ngandong, Kecamatan/Kabupaten Ngawi dengan kondisi jalan di daerah ini berupa tanjakan curam dan minim rambu peringatan dan himbauan. Kemudian jalur rawan kecelakaan selanjutnya di Kilometer (KM) 36 tepatnya di kawasan Alas Pesanggrahan, Kecamatan/Kabupaten Ngawi dengan kondisi jalan di tengah-tengah kawasan hutan ini berliku-liku, terdapat tikungan tajam, dan terdapat banyak jurang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007