Jakarta (ANTARA News) - Demi memenuhi panggilan jiwa musikalnya, empat musisi muda yang tergabung dalam band Letter R, yakni Asep (vokal), Satrio (gitar), Andy (bas) dan Andunk (dram), rela meninggalkan gelar kesarjanaan. Setidak-tidaknya, hal itu diakui tiga personel band asal Banyumas, Jawa Tengah, tersebut, kecuali Andunk yang saat ini masih kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman, Purwokerto. Andy dan Satrio adalah senior Andunk yang telah meraih gelar S1, sedangkan Asep adalah lulusan Fakultas Sastra Inggris, semua dari perguruan tinggi yang sama. "Yah, ini sudah panggilan jiwa kali," kata Andy saat berbincang dengan wartawan sebelum syuting video klip single andalan "Biar Dia", di Jakarta. Satrio dan Asep menganggukkan kepala tanda setuju pada pendapat Andy. "Yang belum jelas di antara kita ya Andunk, karena dia masih kuliah," kata Asep sambil menoleh dan tertawa lebar ke arah sang drummer. Saat ini, Letter R sedang mempersiapkan peluncuran album debutnya yang bertajuk "Love Trip", dijadwalkan akhir bulan ini. Pembuatan video klip "Biar Dia" sebagai lagu andalan utama digarap sutradara Arief Okep Budiman, dan menampilkan bintang sinetron/film Donita. Manajer band, Dimaz, mengatakan bahwa pihaknya sengaja memakai Donita karena sang artis sedang populer dan memiliki karakter yang sesuai dengan cerita dalam klip tersebut. Berbicara tentang musik yang dimainkan, Asep, Satrio, Andy dan Andunk mengaku bahwa mereka penganut genre pop-rock progressive, bahkan sejak belum memakai nama Letter R. Terbentuk tahun 2000, band ini semula memakai nama Silver `n` Gold. Namun karena dirasakan terlalu berat, akhirnya diganti menjadi Letter R (Huruf R), merujuk pada huruf seri tanda kendaraan bermotor di Banyumas, kota asal mereka. "R adalah plat nomor kendaraan Banyumas. Kita ingin meningkatkan pamornya," kata Andy. Menjawab wartawan, ia mengungkapkan bahwa album "Love Trip" seluruhnya berisi 10 lagu, semua bertema cinta. Di samping Single Biar Dia, yang berkisah tentang seorang cowok yang menolak menerima kembali cinta dari mantan kekasihnya, mereka juga mengandalkan lagu Satu Ungkapan, Indah Cintamu, Sebatas Mimpi, dan dua lagu berbahasa Inggris, masing-masing "Crying For Your Love" dan "Song of Missery". Menyimak lagu-lagu tersebut, Asep, Satrio, Andy dan Andunk terkesan sangat gandrung pada musik Britpop. Ibarat perak dan emas, mereka pun tampaknya ingin menyuguhkan musik yang ringan tetapi bernilai. "Kalau dibilang Britpop, tidak salah. Referensi kita U2," kata Asep, yang semula pernah tergabung dalam band yang memainkan musik jazz. "Kita juga bikin lagu ga berat-berat, biar mudah dicerna, meskipun kita juga banyak menggunakan `looping` (sisipan musik dari komputer/sintesiser)," ujarnya. Album perdana "Love Trip" dibuat sebanyak 10.000 keping CD dan kaset, berbendera DMD Record. Penggarapannya selama hampir setengah tahun dibantu oleh penata musik Erick ADC, dan proses mastering ditangani oleh Donny Jogja, yang juga menangani sejumlah band dan artis terkenal termasuk Dewa 19, Ratu dan Kerispatih. Sebelum dilepas ke pasar, manajemen band Letter R berencana mengirimkannya ke radio-radio untuk memancing reaksi dari penikmat musik di Tanah Air. "Sekarang ini saya lagi fokus promosi. Selain video klip televisi, kita juga akan kirimkan CD dan kaset ke radio-radio," kata Dimaz. Setelah itu, Letter R akan mengadakan tur promo radio di 17 kota se-Jawa, mulai dari Jabodetabek, Tasikmalaya, Cirebon, Semarang, Solo, Jogja dan Surabaya. Seluruh rencana promosi tampaknya sudah disusun rapih, dan Letter R berharap semuanya berjalan sesuai yang diharapkan. Demi cita-cita, Asep, Satrio, Andy dan Andunk sekarang pun sudah hijrah ke Jakarta, dan tinggal di sebuah rumah yang menjadi markas mereka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Jika album perdana cukup mendapatkan reaksi positif, keempat musisi muda ini sudah siap melangkah ke album berikutnya. "Materi lagu mereka sudah cukup banyak. Tapi semua tentu tergantung reaksi pasar," kata Dimaz. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007