Dhaka (ANTARA News) - Partai yang berkuasa pimpinan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina memimpin dengan meraih suara lebih banyak dibandingkan pihak oposisi dalam pemilihan nasional pada Ahad (30/12), menurut penghitungan suara awal.

Pemilihan itu, yang diwarnai kekerasan dan dugaan kecurangan, telah menewaskan 17 orang.

Liga Awami diperkirakan akan menang dan memerintah untuk ketiga kali tetapi oposisi utama --yang dipimpin Partai Nasionalis Bangladesh (BNP)-- menolak hasil pemilihan dan menyerukan pemungutan suara baru di negara yang berpenduduk 165 juta itu.

Komisi Pemilihan Umum menyatakan pihaknya sedang menyelidiki keluhan-keluhan soal adanya kecurangan, bahkan menerima laporan bahwa sedikitnya tiga pemilih, termasuk seorang wartawan, di bagian tenggara Bangladesh dilarang memasuki tempat pemungutan suara atau diberi tahu bahwa surat suara mereka sudah diisi.

"Kami menerima tuduhan kecurangan dari wilayah di seluruh negara dan masih menyelidikinya," kata S.M. Asaduzzaman, juru bicara komisi itu. "Jika kami menerima konfirmasi dari saluran-saluran kami maka kami akan mengambil langkah-langkah sesuai peraturan."

Sementara hasil-hasil pemungutan suara berdatangan dan menunjukkan Liga Awami meraih 48 kursi dan satu untuk BNP, Asaduzzaman menolak berkomentar jika investigasinya akan berpengaruh atas hasil akhir.

Terdapat 300 daerah pemilihan parlemen di Bangladesh.

Baca juga: PM Hasina "yakin" partainya menang dalam pemilu Bangladesh


Sumber: Reuters
Editor: Mohamad Anthoni/Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018