Padang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputeri beserta rombongan batal mengunjungi daerah Pagai Utara Selatan, Kepulauan Mentawai, karena dilarang menggunakan helikopter yang akan mengantarnya dari Padang, Sumatera Barat, ke daerah yang diguncang gempa beberapa waktu lalu itu. Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Agnita Singedikane, di Padang, Minggu, mengatakan larangan tersebut dikeluarkan Markas Besar (Mabes) TNI yang disampaikan oleh Danrem 032 Wirabraja, Kolonel Bambang Subagyo, dan Danlanud Tabing Padang, Letkol Pnb. Sugiharto, kepada Megawati di Bandara Udara Minang Kabau, Padang. Agnita mengatakan larangan tersebut dilakukan secara sepihak dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. "Awalnya helikopter dikatakan bisa terbang, tetapi kemudian ada pemberitahuan dari Cilangkap (Mabes TNI) tidak boleh menggunakan helikopter," katanya. Sebelumnya, Megawati dijadwalkan mengunjungi daerah Pagai Utara Selatan, Kepulauan Mentawai menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan telah meminta izin dari Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah untuk meninjau lokasi gempa tersebut. Selain menggunakan helikopter Angkatan Udara, kata Agnita, sesampainya di Padang, pihaknya berniat meminjam satu helikopter tambahan dari Pangdam Bukit Barisan untuk digunakan menuju Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ketika larangan itu dikonfirmasi kepada Danlanud dan Danrem, keduanya enggan berkomentar. Sementara itu, ketika ditanya tentang reaksi Megawati, Agnita mengatakan puteri mantan Presiden Soekarno itu tetap bertekad mengunjungi salah satu daerah yang diguncang gempa di Sumatera Barat. Megawati bersama rombongan berencana melanjutkan kunjungannya menuju Pesisir Selatan melalui jalur darat yang akan memakan waktu 2,5 jam. "Ibu Megawati tidak mempermasalahkan itu, beliau tersenyum menanggapi adanya larangan tersebut," kata Agnita. Sebelumnya, ketika tiba di bandara, Megawati mengatakan tujuannya ke Kepulauan Mentawai adalah untuk melihat langsung kondisi korban gempa dan memberikan bantuan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007