Yogyakarta (ANTARA News) - KagamaCare membantu korban tsunami di Lampung Selatan dengan mengirimkan tim relawan untuk melakukan assessment atau pengecekan kondisi dan kebutuhan para pengungsi di daerah itu.

"Tim tersebut akan menyiapkan posko, program kerja, dan penyaluran logistik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan," kata perwakilan KagamaCare Sulastama Raharjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, tsunami akibat letusan Gunung Anak Krakatau menerjang pesisir Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12) malam. Gelombang tinggi tersebut menerjang kedua daerah tersebut menyebabkan 429 orang tewas dan 1.485 orang terluka.

Selain itu, menurut dia, saat ini sebanyak 16.082 orang mengungsi karena rumah mereka roboh terkena derasnya arus gelombang tsunami.

"Sebagai respons atas peristiwa itu, KagamaCare terjun ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan, seperti yang telah dilaksanakan di Lombok dan Palu. Saat ini tim relawan telah dikirim untuk melakukan pengecekan kondisi di daerah Lampung Selatan," katanya.

Ia mengemukakan, KagamaCare juga melakukan penggalangan dana di lingkaran alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui media sosial. Hasil yang terkumpul akan disalurkan oleh KagamaCare dengan bantuan Kagama Lampung.

Selain itu, kata dia, KagamaCare juga menggandeng mitra non-UGM dalam memberikan bantuan, yakni Global Medical Canada dan Indopeduli Adelaide. Kerja sama itu untuk mewujudkan pengadaan bantuan berupa personel relawan dan peralatan, seperti alat penyuling air serta tenda.

KagamaCare juga bersinergi dengan Disaster Respons Unit (Deru) UGM untuk pengiriman relawan selanjutnya yang akan bekerja seperti di Lombok dan Palu.

Menurut dia, bantuan itu adalah wujud solidaritas para alumni UGM sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu korban bencana tsunami untuk bangkit kembali.

"Kami berharap masyarakat yang menjadi korban tetap tabah dan sabar dalam menghadapi musibah itu. Pemerintah dan relawan akan bekerja sebaik mungkin untuk membantu dan meringankan beban mereka," kata Sulastama.

Baca juga: Tanggap darurat bencana tsunami di Lampung Selatan diperpanjang seminggu
Baca juga: 118 meninggal akibat tsunami di Lampung Selatan
Baca juga: Anak penyintas bencana tsunami Lampung Selatan jalani terapi psikososial

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019