Kabul (ANTARA News) - Taliban mengklaim membunuh sejumlah prajurit Amerika Serikat (AS) di Afghanistan tenggara dalam dua serangan bom pinggir jalan, Minggu. Beberapa pejabat setempat juga mengkonfirmasi kematian dua prajurit koalisi pimpinan AS dan tiga orang lain yang cedera. Seorang juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa semua orang yang berada di dalam dua kendaraan militer pasukan AS tewas dalam dua ledakan bom pinggir jalan di distrik Zurmat, provinsi Paktia. "Dua kendaraan Humvee prajurit AS meledak berkeping-keping ketika sedang dalam perjalanan ke daerah Ghorja pada tengah hari. Menurut informasi kami, semua personel di dalam kendaraan--kendaraan itu tewas dan mayat mereka kemudian diterbangkan dengan helikopter," kata Mujahid kepada DPA. Soerang pejabat tinggi provinsi yang menolak disebutkan namanya mengkonfirmasi kematian sedikitnya dua prajurit AS dan dua orang lagi cedera dalam ledakan-ledakan itu. Ia menolak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Distrik Zurmat menjadi ajang rangkaian serangan yang meningkat terhadap pasukan asing dan prajurit Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir ini. Sementara itu, dua prajurit Italia hilang di Afghanistan barat setelah mereka kehilangan kontak dengan komando mereka, kata Kementerian Pertahanan Italia, Minggu. "Menurut keadaan saat ini, dua prajurit hilang setelah terputus kontak selama beberapa jam," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Kantor Berita ANSA. Kementerian Luar Negeri Italia sebelumnya membantah laporan polisi Afghanistan bahwa dua orang Italia, yang diyakini sebagai wartawan, dikhawatirkan diculik di provinsi Herat, Afghanistan barat. Italia menempatkan sekitar 2.000 prajurit di Afghanistan sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)pimpinan NATO. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001, demikian laporan kantor berita AFP dan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007