Jakarta (ANTARA News) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengaku tidak mempermasalahkan mundurnya pelaksanaan penawaran saham terbatas (right issue), asal dalam memutuskan hal itu pemerintah tetap memperhatikan kondisi pasar dan kesempatan yang ada. "Tidak masalah mundur Januari atau Februari (2008), yang penting tidak terlalu lama karena ini berkaitan dengan kesempatan yang berkembang di pasar," kata Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Kurnadi Gularso, di Jakarta, Senin. Pelaksanaan right issue Adhi Karya diputuskan mundur dari jadwal semula triwulan empat 2007, menjadi awal 2008. Kurnadi menyatakan, pihaknya memaklumi mundurnya rencana right issue itu karena saat ini pemerintah tengah giat membangun infrastruktur seperti jalan tol, pembangkit listrik, dan pasokan air. Namun, dengan banyaknya program pemerintah yang dijalankan akhir-akhir ini pihaknya menilai right issue mutlak segera dilakukan agar perseroan dapat berpartisipasi dalam sejumlah proyek infrastruktur dalam negeri. "Kalau kita tidak segera `right issue` bisa-bisa kita tidak bisa ikut berpartisipasi," katanya. Mundurnya rencana kegiatan itu, menurut Kurnadi, tidak berpengaruh nyata karena telah ada strategi perhitungan jangka panjang dari manajemen. "Penggeseran waktu ini karena masih proses di Komite Privatisasi dan di Menteri Keuangan," katanya. Manajemen berencana menggunakan dana dari right issue yang besarnya mencapai Rp600 miliar itu untuk ekspansi bisnis terutama dalam bidang EPC dan investasi infrastruktur. "Seandainya dana sebesar itu turun, atau artinya kalau Adhi right issue kita bisa dapat jalan tol sepanjang 800 km, padahal jalan tol yang ada sekarang sekitar 400 km. Kita bisa bangun 800 km jalan tol dalam lima tahun. Itu grand design-nya," katanya. Ia mencontohkan, dengan dana right issue tersebut juga dapat dilakukan hal lain misalnya membangun pembngkit listrik berkapasitas 4.000 MW.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007