Jakarta (ANTARA News) - Bank BNI mengadakan kerjasama dengan PT. Lippo Karawaci Tbk, untuk pembiayaan pembelian kondominium dengan fasilitas kredit pemilikan apartemen (KPA) BNI Griya kepada pembeli di proyek properti eksklusif Kemang Village, Jakarta Selatan. Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan Consumer Director BNI Kemal Ranadireksa bersama Direktur PT.Lippo Karawaci Tbk, Ketut Budi Wijaya dan Jopy Rusli di Jakarta, Senin. Menurut Kemal Ranadireksa, kerjasama tersebut merupakan salah satu langkah strategis BNI untuk memperbesar portofolio dalam kredit pemilikan apartemen. "Hingga Agustus 2007, realisasi penyaluran kredit BNI Griya mencapai Rp3,8 triliun dan 10 persen di antaranya adalah untuk KPA," kata dia. Sementara itu, General Manager Bank BNI Diah Sulianto pada kesempatan sama mengatakan bahwa target realisasi penyaluran kredit BNI Griya tahun ini sebesar Rp4 triliun, naik dibanding tahun 2006 yang sebesar Rp2,6 triliun. Dikatakan bahwa KPA yang ditawarkan BNI memiliki beberapa keunggulan yang ditawarkan, antara lain, bebas biaya administrasi, bunga sebesar enam persen per tahun, biaya provisi hanya 0,25 persen, dan proses pengurusan kredit yang kurang dari 7 hari. Diah mengatakan bahwa kerjasama dengan pengembang Lippo Group merupakan yang kesekian kalinya, setelah bank tersebut menjalin kerjasama pemberian fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) di Perumahan Lippo Karawaci, Perumahan Lippo Cikarang, dan Perumahan Royal Serpong Village. Sementara itu, Direktur Kemang Village Jessiqa Quantero mengatakan bahwa penjualan kondominium di tiga menara (tower) proyek Kemang Village mengalami tingkat penjualan yang cukup pesat sejak diluncurkan tanggal 18 Juli 2007, yakni di menara The Rich terjual sekitar 90 persen, di menara Cosmopolitan terjual 60 persen, sementara di menara Empire terjual 55 persen. "Sekitar 20 persen pembeli kondominium menggunakan KPA, selebihnya dengan sistem pembayaran tunai keras dan tunai bertahap," kata Jessiqa. Kemang Village merupakan proyek properti milik Lippo Group, dengan luas 12 hektar dan total investasi senilai 880 juta dolar AS. Proyek itu direncanakan menjadi kawasan properti terintegrasi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Proyek yang diharapkan selesai dalam tempo lima tahun ke depan itu nantinya akan terisi dengan bangunan kondominium, hotel bintang lima, pusat perbelanjaan, rumah sakit bertaraf internasional, sekolah nasional plus, convention center (tempat pertemuan), exotic spa serta country club. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007