Jakarta (ANTARA News) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyebutkan pakaian serba putih yang dikenakan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin dalam surat suara Pemilu 2019 lebih egaliter dan lebih menampilkan orisinalitas kedua tokoh tersebut. 
 
"Lebih sesuatu yang original baik untuk Pak Jokowi dan untuk Kiai Ma'ruf. Era saat ini kan lebih bagaimana ekspresi yang lebih egaliter itu, saya kira pemimpin lebih dilihat dari keteladanannya bukan suatu pakaian yang dia pakai," kata Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Bima, di Kantor KPU, Jakarta, Jumat. 
 
Dalam surat suara tersebut pasangan capres cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mengenakan baju koko warna putih dan peci hitam, hanya foto Ma'ruf menggunakan sorban berwarna putih di pundak.
 
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, pada dasarnya baju putih adalah kebiasaan pasangan calon nomor urut 01 ini. "Pak Jokowi suka pakai baju lengan panjang putih. Pak Kiai (Ma’ruf) sebagai ulama besar kebiasaan beliau juga menggunakan baju kokoh putih. Dan kebetulan itu maka yang dipakai berdua cocok putih-putih," katanya.
 
Warna putih, kata dia, tidak menyimbolkan satu agama tertentu karena semua pemuka agama identik dengan warna yang dilambangkan suci ini.
 
Oleh karena itu, ia meminta publik melihat pemimpin dari bagaimana mereka berpikir untuk rakyatnya dengan visioner dan partisipatif. "Beliau tak hanya sebagai seorang pemimpin atau capres dan cawapres, tetapi juga sebagai rakyat yang biasa dengan ekspresi baju yang dia gunakan," ucap dia.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019