Tokyo (ANTARA News) - Kabinet koalisi pimpinan PM Shinzo Abe secara resmi menyatakan berhenti, menyusul rencana pelantikan perdana menteri Jepang baru yang akan berlangsung Selasa (25/9) siang ini. Demikian pengumuman pemerintah yang disampaikan secara terbuka di Tokyo, Selasa. Pemilihan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan Jepang akan berlangsung di gedung Diet dan pelaksanaannya dilakukan oleh Majelis Rendah yang saat ini dikuasai oleh Liberal Democratic Party (LDP). Yasuo Fukuda (71), Katua Umum LDP yang baru akan diajukan oleh partainya untuk menjadi perdana menteri Jepang yang baru menggantikan PM Abe yang mengundurkan diri secara tiba-tiba 12 September lalu. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 waktu Tokyo di tingkat majelis rendah dan kemudian dilanjutkan voting di tingkat majelis tinggi, yang dikuasai oleh partai oposisi utama, DPJ (Democratic Party of Japan). Diet (parlemen) Jepang terdiri atas Majelis Tinggi dan Majelis Rendah. Masing-masing memiliki 242 kursi dan 480 kursi. Anggota Majelis Tinggi dipilih setiap enam tahun, separuh diantaranya dipilih setiap tiga tahun. Sedangkan Majelis Rendah dipilih setiap empat tahun sekali. Dalam pemilu majelis tinggi yang berakhir Juli 2007, kelompok oposisi menggeser mayoritas kursi LDP, dengan meraih kursi 137. Sedangkan LDP dan mitranya Partai New Komeito meraup 105 kursi. Sebelumnya LDP dan Komeito meraih 132 kursi dan DPJ 82 kursi. Di Majelis Rendah, berdasarkan hasil pemilu terakhir (September 2005), LDP masih mendominasi dengan perolehan kursi sebanyak 296, sedangkan pesaing utamanya DPJ membayangi dengan 113 kursi dan New Komeito 31 kursi. Bila digabungkan kekuatan LDP dan New Komeito dalam menghadapi oposisi yang dimotori DPJ masih tetap unggul di Diet. Dengan total suara 432 (LDP dan New Komeito) melawan 250 suara (oposisi). Dengan demikian pelantikan Fukuda sebagai perdana menteri Jepang yang baru sudah bisa dipastikan, demikian Kyodo.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007