New York (ANTARA News) - Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono, membuka pameran "Mutumanikam Nusantara: The Jewelry of the Indonesian Archipelago" di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York yang terletak di East 68th Street 5th Avenue pada Senin (24/9) siang waktu setempat (Selasa pagi WIB). Mutumanikam Nusantara adalah organisasi nirlaba yang merupakan himpunan pecinta dan perajin mutumanikam nusantara. Himpunan tersebut diprakarsai Ibu Ani Yudhoyono untuk memanfaatkan keunggulan aneka batu mulia dan kualitas sumber daya perajin nusantara sebagai salah satu solusi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan. Pada kesempatan itu, Ibu Ani yang mengenakan kebaya berwarna biru didampingi oleh Ny. Herawati Wirajudha, Ny. Sranya Natalegawa, Ny. Yunita Alatas dan Ny. Emil Salim. Dalam pameran kali ini, Mutumanikam membawa sekira 500 perhiasan dari beberapa perancang perhiasan asli Indonesia. Para undangan khusus yang hadir dalam pameran itu selain menyaksikan peragaan perhiasan juga dihibur oleh aneka pertunjukan budaya yang diselenggarakan oleh KJRI New York. Pada akhir acara, Ibu Ani juga melakukan foto bersama para tamu undangan. Organisasi Mutumanikam bertujuan untuk mengembangkan industri perhiasan di Indonesia sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan nama Indonesia di dunia internasional. Industri perhiasan di Indonesia telah berlangsung sejak abad ke-11. Seperti misalnya kerajinan perak dari Yogyakarta dan perhiasan emas dari Jambi, Aceh, Bali, dan Kalimantan yang semuanya memiliki citra seni tinggi. Secara terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlihat mengisi waktu luangnya di antara kepadatan agenda Sidang Umum ke-62 PBB dengan mengunjungi toko buku yang terletak di lantai dasar Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (Mabes PBB). Dengan hanya didampingi oleh sejumlah pengawalnya Presiden Yudhoyono memilih empat judul buku untuk dibeli, yakni "Human Development and The Environment", "Water, a Shared Responsibility", "Mankind and The Oceans", dan sebuah majalah UN Cronicle. Presiden Yudhoyono selama ini memiliki kebiasaan mengunjungi toko buku, jika melakukan kunjungan kerja. Presiden Yudhoyono dikenal sebagai seorang kutu buku, dan saat ini memiliki koleksi lebih dari 15.000 buku di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007