New York (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan memberikan pidato di hadapan seluruh pemimpin negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pembukaan Sidang Umum ke-62 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB new York, Selasa pagi waktu setempat atau Selasa malam waktu Indonesia. Presiden Yudhoyono yang berada di urutan ketujuh dijadwalkan menyampaikan pidatonya di hari pertama sidang umum PBB itu selama 15 menit sebelum kemudian melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula Da Silva. Presiden Yudhoyono akan menyampaikan seruan Indonesia kepada dunia untuk memberikan perhatian lebih pada isu perubahan iklim. Lalu sekitar pukul 10.55 waktu setempat atau pukul 21.55 WIB Presiden Yudhoyono akan menerima kunjungan kehormatan Presiden Bank Dunia Robert B Zoellick. Dalam kunjungan kehormatan yang dilakukan oleh Zoellick itu dikabarkan kedua belah pihak selain akan membahas sejumlah masalah yang terkait dengan perekonomian, pemerintah RI juga akan mendengarkan penjelasan langsung dari Zoellick mengenai usulan Bank Dunia atas program pengembalian aset negara yang hilang atau stolen asset recovery (StAR). Pada beberapa waktu terakhir, usulan program StAR Bank Dunia telah memancing pro-kontra di dalam negeri, terutama terkait penyebutan mantan presiden kedua RI Soeharto sebagai mantan penguasa yang paling banyak mencuri aset negara. Seusai pertemuan 30 menit itu, Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Nigeria Umaru Musa Yar`adua, PM Belanda Jan Peter Balkenende, dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Kepala Negara akan menyampaikan ide-ide Indonesia terkait isu perubahan iklim terutama yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pertemuan tentang perubahan iklim atau UNFCC di BAli pada akhir tahun. Di sela-sela pertemuan dwipihak, selaku anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pemerintah RI yang diwakili oleh Presiden Yudhoyono juga harus menghadiri pertemuan tingkat tinggi DK PBB di Markas Besar PBB yang akan membahas mengenai situasi keamanan dan politik di Afrika. Pemerintah RI sebelumnya memiliki rencana untuk mengirimkan 150 orang polisi sipil guna bergabung dengan pasukan perdamaian PBB dan Uni Afrika untuk menangani situasi konflik di Darfur, Sudan selatan. Agenda padat Presiden Yudhoyono di New York pada hari kedua kunjungannya itu akan ditutup dengan melakukan buka puasa bersama dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di New York. Pada keesokan harinya, Rabu (26/9) Kepala Negara akan menerima kunjungan kehormatan Direktur Jenderal ILO Juan Somavia sebelum bertolak ke Indonesia melalui Jepang dan Kanada. Presiden dan rombongan dijadwalkan tiba kembali di Jakarta pada Jumat (28/9) sekitar pukul 13.00 WIB sedangkan SU ke-62 PBB dijadwalkan selesai pada akhir pekan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007