Muntok (ANTARA News) - Keserasian bangunan ibadah Kelenteng Kong Fuk Miau dengan Masjid Jamik yang berdampingan megah sejak 200-an tahun di jantung Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, simbol ikonik toleransi antarwarga di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kehidupan warga dalam menjaga toleransi antarumat beragama di ujung barat Pulau Bangka telah mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi suatu contoh kecil nyata berbangsa dan bernegara.

Kedewasaan warga menikmati perbedaan menjadi modal besar untuk menghadapi berbaagai upaya yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa yang kencang diembuskan menjelang Pemilu 2019.

Datangnya tahun politik juga dirasakan masyarakat di daerah itu, terbukti dengan hangatnya pembicaraan yang berbau pemilu di sejumlah warung kopi, pasar, dan tempat berkumpul warga lainnya.

Aura kepemiluan tidak hanya mewarnai percakapan di tempat berkumpulnya warga, namun suasana kota yang sebelumnya sepi berubah meriah penuh warna.

Terpasangnya ratusan alat peraga kampanye dan atribut partai serta berbagai bentuk reklame berupa ajakan mencoblos pada Pemilu 2019 yang dipasang penyelenggara dan instansi terkait menambah semarak kota kecil tersebut.

Datangnya pemilu seolah menjadi suatu pesta bagi masyarakat setempat yang berharap munculnya pemimpin kompetitif, mampu menjadi panutan dengan gagasan dan tindakan yang mampu mempercepat laju pembangunan daerah.

Untuk menyukseskan gelaran pesta nasional tersebut, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat dan para panitia penyelenggara di tingkat kecamatan hingga desa menggelar berbagai persiapan agar Pemilu 2019 berjalan sesuai jadwal tahapan dan terlaksana secara demokratis serta bermartabat.

"Persiapan yang kami lakukan sesuai jadwal tahapan, mulai dari pembentukan panitia penyelenggara, pemutakhiran data, persiapan logistik hingga sosialisasi dan deklarasi pemilu damai yang dilakukan bersama seluruh instansi terkait dan partai politik peserta pemilu," kata Anggota KPU Kabupaten Bangka Barat Harpandi.

Selain melaksanakan berbagai tahapan dan persiapan logistik, deklarasi pemilu damai salah satu elemen penting mewujudkan pelaksanaan pemilu yang berintegritas.

Dalam hal ini, peran serta seluruh partai politik dan para peserta pemilu bersama tim pemenangan dalam mewujudkan pemilu damai cukup penting.

Para peserta pemilu sebenarnya yang menjadi elemen utama mewujudkan pemilu damai, untuk itu diharapkan bisa memberikan pencerahan dan simpati kepada para calon pemilih.

"Mereka yang memiliki kepentingan agar mampu meraup lebih banyak pemilih, untuk itu kami harapkan mereka beradu gagasan, visi, dan misi agar layak untuk dipilih," katanya.

Selain itu, dia mengharapkan seluruh peserta pemilu bersama tim pemenangan menghindari berbagai pola yang berpotensi menimbulkan kegaduhan, merusak semangat toleransi yang bisa mengikis persatuan dan kesatuan bangsa.

Dengan pola baru dalam beradu gagasan, visi, dan misi diharapkan muncul para pemimpin dan wakil rakyat yang benar-benar berkualitas demi kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

"Pola sosialisasi kepada pemilih dan pendekatan kepada para peserta kami harapkan pelaksanaan pemilu berjalan damai, aman, dan nyaman," katanya.

Sosialisasi sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa juga dilakukan Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bangka Barat.

"Sosialisasi pelaksanaan dan pola peran serta pengawasan kami lakukan hingga pelosok, kami harapkan pola ini mampu meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan pemilu," kata Anggota Bawaslu Kabupaten Bangka Barat Ekariva Anas.

Pendidikan politik harus masif dilakukan, terutama kepada para pemilih pemula, agar ke depan pelaksanaan pesta demokrasi berjalan sesuai aturan dan mampu mendapatkan para pemimpin serta wakil rakyat yang kompeten.

Bawaslu dalam persiapan Pemilu 2019 juga membentuk sekolah demokrasi untuk merangsang tumbuhnya semangat berdemokrasi generasi muda terdidik.

Selain memberikan pemahaman berdemokrasi aktif kepada pelajar yang sudah memiliki hak pilih, pola itu juga menyasar para calon pemilih pemula yang kemungkinan akan memiliki hak pilih pada pemilu berikutnya.

"Kami berharap sekolah demokrasi terus berkembang sehingga tercipta suasana sekolah yang aktif organisasinya, saling menghargai, saling bekerja sama, dan seluruh warga sekolahnya tetap bersatu dalam keberagaman," katanya.



Memperkuat

Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Bangka Barat beberapa hari lalu menggelar deklarasi damai guna memperkuat keharmonisan dan kesatuan bangsa yang diikuti puluhan pemuda lintas agama.

"Melalui kegiatan ini kami harapkan bisa memberi andil dalam menjaga kerukunan umat beragama, keamanan, dan ketertiban masyarakat dalam menyambut tahun politik 2019," kata Ketua FKUB Kabupaten Bangka Barat Bachtiar.

Dengan adanya deklarasi lintas agama tersebut diharapkan mengurangi potensi terkikisnya kerukunan antarumat beragama dan kehidupan bermasyarakat.

Perkembangan pesat media sosial dan tidak bisa dibendung saat ini dengan penyebaran berita atau kabar yang bisa mengikis persatuan bangsa wajib dicegah bersama.

"Saat ini kejadian kecil yang biasa-biasa saja bisa digoreng ke arah politik dan berpotensi mencederai kerukunan antaragama, hal ini merupakan tanggung jawab bersama agar bisa ditanggulangi," katanya.

Selain menggelar pertemuan tokoh lintas agama, menurut dia, pemerintah bersama pengurus FKUB juga perlu menggelar berbagai kegiatan positif yang melibatkan seluruh unsur masyarakat.

Menurut dia, kegiatan positif seperti perkemahan pemuda lintas agama bisa diselenggarakan untuk mengurangi potensi gesekan antarumat.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan FKUB diharapkan memberi peran dalam menciptakan Pemilu 2019 yang tenang, dingin, dan adem.

Wakil Bupati Bangka Barat Markus mengatakan di Bangka Barat selama ini belum pernah terjadi konflik antarumat beragama berkat toleransi masyarakat yang cukup tinggi.

"Toleransi masih terjaga dengan baik, kami berupaya ke depan FKUB semakin diberdayakan agar mampu menjadi salah satu pilar dalam menjaga kerukunan," katanya.

Menurut dia, pemerintah tidak akan mampu bergerak sendiri menjaga kerukunan dan keharmonisan sehingga keberadaan FKUB selama ini cukup membantu.

Untuk operasional organisasi tersebut, pemkab menyediakan dana hibah, namun tidak bisa terus menerus karena terkendala aturan.

Namun, kendala itu akan ditanyakan agar FKUB yang memiliki tanggung jawab dan tugas besar menjaga keharmonisan bangsa bisa mendapat bantuan dan aktif.

"Tahun ini merupakan tahun politik, mari kita kawal agar pemilu berjalan damai, jaga silatutahim, beda pilihan hal biasa namun jangan sampai menimbulkan konflik dan perpecahan," katanya.

Pesta demokrasi selayaknya disambut dengan suka cita seluruh rakyat Indonesia karena diharapkan memunculkan pemimpin dan wakil rakyat yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan sesuai nilai toleransi dan kerukunan serta membawa pembangunan ke arah yang lebih baik.

Semangat "tong ngin fan ngin jit jong" (suatu ungkapan yang jamak dijumpai di Babel yang memiliki arti Cina dan Melayu sama saja) wajib dijaga demi tegaknya kebhinekaan dan Pancasila.

Kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari di Muntok sudah terjalin sejak ratusan tahun lalu, terbukti dengan keserasian bangunan Kelenteng Kong Fuk Miau berdampingan dengan Masjid Jamik di jantung Kota Muntok.

Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya hendaklah dijaga.*


Baca juga: Formappi: Putusan Bawaslu gagal hadirkan keadilan

Baca juga: Capres-cawapres berusaha menang di daerah yang sebelumnya kalah



 

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019