Pemerintah telah menjajaki perjanjian perdagangan dengan sejumlah negara di Afrika seperti Mozambik dan Tunisia
Washington DC, AS (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengingatkan kalangan pengusaha bahwa negara-negara Afrika memliki potensi untuk digarap perdagangannya karena terdapat banyak peluang di kawasan tersebut. "Negara-negara Afrika itu potensial sekali," katanya di Washington DC, Amerika Serikat, Senin waktu setempat atau Selasa WIB.

Menurut Enggartiasto, bila dirinya adalah seorang pengusaha muda, maka akan menggiurkan untuk pergi berbisnis ke Afrika karena kondisinya seperti Indonesia tahun 70-an atau 80-an yang sedang pesat membangun.

Mendag juga mengemukakan pemerintah telah menjajaki perjanjian perdagangan dengan sejumlah negara di Afrika seperti Mozambik dan Tunisia.

Sedangkan, terkait komoditas yang diharapkan dapat diekspor dari Indonesia ke Afrika, ia menyatakan ada banyak barang atau jasa yang bisa diekspor seperti baja dan sepeda motor.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda menambahkan pihaknya telah menegosiasikan perjanjian perdagangan dengan sejumlah negara di kawasan Afrika.

Untuk 2019 ini, pihaknya telah memiliki target penyelesaian perdagangan dengan beberapa negara di Afrika yaitu Mozambik, Tunisia, dan Maroko.

Menurut Arlinda, pembahasan perjanjian perdagangan dengan Tunisia dan Maroko adalah penting antara lain karena mereka memiliki akses yang dekat dengan kawasan Uni Eropa.

Letak Tunisia dekat dengan negara-negara Eropa seperti Italia dan Prancis, sedangkan Maroko berdekatan dengan Spanyol dan Portugal.

Dengan demikian, maka pengusaha Indonesia akan lebih mudah untuk memasarkan produknya ke kawasan Uni Eropa bila perjanjian perdagangan Indonesia dan sejumlah negara Afrika tersebut telah terealisasi.

Sejumlah komoditas yang bisa diekspor dari Indonesia ke negara-negara seperti Tunisia dan Maroko, ujar Arlinda, antara lain ikan tuna.

Baca juga: Dubes: Pasar Afrika mencapai RP7.900 triliun
Baca juga: Dubes sebut nilai perdagangan RI-AS berpotensi capai 50 miliar dolar AS/tahun


Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019