Washington (ANTARA News) - Dengan perubahan kepemimpinan yang direncanakan akan diumumkan Jumat, Dana Moneter Internasional (IMF) menanti bantuan perbaikan kredibilitas yang hilang dalam beberapa tahun ini dari grup keuangan multilateral. Dominique Strauss-Kahn, mantan menteri keuangan dari kelompok sosialis Prancis, hampir dipastikan akan memenangi posisi direktur pengelola dengan memiliki dukungan dari 27 negara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS). Namun, Rusia mengunggulkan Josef Tosovsky, mantan kepala bank sentral dan Perdana Menteri (PM) Ceko, dan sedang menghitung dukungan dari negara-negara berkembang. Dewan IMF akan mengumumkan keputusannya pada Jumat (28/9), setelah pemungutan suara tertutup. Dalam wawancara dewan di markas besar IMF di Washington pada pekan lalu, kedua calon mengakui bahwa IMF sangat membutuhkan reformasi atau pembaruan. "Itu akan menjadi tugas berat bagi kita semua untuk membangun kembali baik relevanasi dan legitimasi organisasi ini. Namun saya siap untuk melakukan itu dan saya minta anda juga untuk bersiap," kata Strauss-Kahn kepada dewan eksekutif IMF. Untuk bagiannya, Tosovsky mengatakan bahwa reformasi IMF dalam hak suara dan kuota telah dilaksanakan setahun lalu, yang menguntungkan China, Korea Selatan, Turki dan Meksiko, merupakan "uang muka" atas perubahan yang diperlukan. "Proses tersebut kini harus diselesaikan," kata Tosovsky, yang saat ini memimpin Insitut Stabilitas Keuangan pada Bank for International Settlements di Basel, Swiss. Program pembaruan yang luas dimulai dua tahun lalu oleh direktur pelaksana IMF saat ini, Rodrigo Rato, dengan menyesuaikan peran organisasi berusia 63 tahun itu dalam dunia global pada saat ini, hanya menciptakan kemajuan tambahan dalam memberikan peran lebih besar kepada negara-negara berkembang dalam keputusan kunci. Tidak secara kebetulan, IMF juga menghadapi krisis keuangan, ketika pemilik kekuatan dengan perekonomian yang sedang tumbuh seperti China dan Rusia mengguyur dengan cadangan tunai dan keperluan terhadap pinjaman IMF dan persyaratan keras mereka mengalami penurunan secara tajam. Pengumuman mendadak Rato pada akhir Juni mengenai pengundurannya pada bulan depan, hampir dua tahun sebelum mandatnya berakhir, hampir bersamaan dengan perubahan yang sama di pimpinan teratas Bank Dunia yang disebabkan oleh skandal, telah menyoroti ketidaksenangan dunia negara-negara berkembang dengan pengaturan tradisional masalah kekuatan di institusi Bretton Woods itu. Berdasarkan kesepakatan tidak tertulis yang tercipta setelah Perang Dunia II, Eropa memilih kepala IMF dan Amerika Serikat memilih presiden Bank Dunia. Untuk Bank Dunia, calon satu-satunya pilihan Amerika Serikat, Robert Zoellick, disetujui secara luas untuk memimpin lembaga pemberi pinjaman untuk pengentasan kemiskinan. Rusia dalam penawaran mengajukan unggulan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy untuk menduduki pos tertinggi IMF itu, yang menunjukkan tantangan mengejutkan pada Agustus. Eropa berjanji bahwa Strauss-Kahn akan menjadi direktur pelaksana warga Eropa secara otomotis. Dengan memiliki 16,83 persen hak suara, Amerika Serikat merupakan pemegang saham tunggal terbesar di IMF. Uni Eropa dengan anggota 27 negara menguasai hak suara gabungan sebesar 32,09 persen. Sebagai perbandingan, Rusia memiliki 2,70 persen dan mengatakan pencalonan Tosovsky memiliki dukungan luas di negara-negara berkembang. Rato, yang telah memimpin sejak Mei 2004, diperkirakan akan mundur setelah pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada 20-22 Oktober di Washington, demikian laporan AFP. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007