Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) di tengah dolar AS yang cenderung menguat, namun laju penurunan tertahan ketidakpastian kesepakatan Brexit dan penutupan pemerintahan AS.
Laporan Xinhua menyebutkan Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, turun 1,50 dolar AS atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 1.229,30 dolar AS per ons.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, bertahan hampir tidak berubah pada 96,08 sekitar tengah hari.
Ketika dolar AS naik atau tetap kuat, itu akan menekan emas, karena logam kuning yang dihargakan dalam dolar AS menjadi kurang menarik bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Baca juga: Dolar sedikit menguat, AS pertimbangkan longgarkan tarif impor dari China
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average AS berhasil bertahan di wilayah positif menuju penutupan pasar emas berjangka, dan memulai reli kemudian atas optimisme perdagangan China.
Jika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya bergerak turun, karena para investor tidak perlu mencari aset-aset safe haven.
Namun, ketidakpastian seputar Brexit dan penutupan sebagian pemerintahan yang berkepanjangan di Amerika Serikat, menahan kerugian lebih lanjut pada emas, salah satu aset safe-haven, kata para analis.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 10,2 sen AS atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 15,536 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman April naik 4,4 dolar AS atau 0,54 persen, menjadi 812,30 dolar AS per ons.
Baca juga: Pialang berjangka: Beli emas dan poundsterling sekarang
Baca juga: Perdagangan Berjangka Komoditas diprediksi tumbuh di tahun politik
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019