Bandung (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mendapat penghargaan sebagai tokoh masyarakat Sunda saat menghadiri Silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat Sunda di Hotel Horison, Bandung, Sabtu.

Pada kesempatan tersebut, hadir ratusan undangan, tokoh dan anggota paguyuban masyarakat Sunda,  serta sejumlah tokoh senior masyarakat Sunda, di antaranya mantan Gubernur Jawa Barat tahun 1970-1975 Solihin GP.

Pemberian penghargaan tersebut ditandai dengan pemberian keris kurang dan kain sorban oleh Solihin GP kepada KH Ma'ruf Amin. 

Setelah memberikan keris kurang dan memakaikan kain sorban kepada Kiai Ma'ruf, kedua tokoh senior ini berjabat tangan dan saling memberi hormat.

Solihin GP yang saat ini telah berusia 93 tahun dan duduk di kursi roda, semangatnya bangkit ingin berdiri saat memberikan keris kurang dan kain sorban. Solihin kemudian berdiri, meskipun dibantu oleh asistennya.

”Saya dan keluarga senang karena dianugerahi sebagai tokoh sesepuh Pasundan. Saya merasa tersanjung. Saya memang ada keturunan Pasundan, dari Sumedang," kata Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf menambahkan penganugerahan ini sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Pasundan. Itu artinya, masyarakat Pasundan kini kembali mempunyai tokoh nasional.

”Ini juga bentuk penghormatan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) kepada masyarakat Pasundan. Karena memilih saya yang keturunan Pasundan menjadi calon wakil presiden,” katanya.
 
Menurut Kiai Ma'ruf, setelah Umar Wirahadikusumah pada1983 sampai dengan 1988, belum ada lagi tokoh dari masyarakat Pasundan yang menjadi wakil presiden. "Karena itu, ketika Presiden Joko Widodo  menawari saya menjadi cawapres untuk mendampinginya ya saya bersedia".

Kiai Ma'ruf menjelaskan dirinya bersedia menjadi cawapres, karena Jokowi memiliki cita-cita besar membangun Indonesia. "Pada periode pertama, itu pemetaan pondasi. Karena itu, Presiden Jokowi harus satu periode lagi, sehingga pembangunan Indonesia menjadi maksimal".

"Pertimbangan kedua, saya berasal dari Jawa Barat, dari Sunda, sehingga ada lagi tokoh Sunda yang tampil sebagai Cawapres. Ini penghargaan untuk masyarakat Sunda," katanya.

Karena itu, Kiai Ma'ruf memori asi agar pasangan Jokowi-Ma'ruf dapat memenangkan pemilu presiden 2019 di Jawa Barat. "Kalau Cawapres dari Jawa Barat, tapi di Jawa Barat tidak menang, maka masyarakat Jawa Barat tidak akan dipercaya lagi," katanya.

Baca juga: Ini sebab KH Ma'ruf Amin lebih banyak diam dalam debat

Baca juga: TKN nilai paparan debat Ma'ruf soal terorisme tajam

Baca juga: TKN sebut Ma'ruf Amin difokuskan pada isu terorisme




 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019