Jakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian (Deptan) pada 2008 siap mengembangkan pasar tani di 34 provinsi di tanah air, guna memudahkan distribusi produk pertanian secara langsung dari produsen ke konsumen. Menteri Pertanian Anton Apriyantono ketika meresmikan Pasar Tani Tugu (Sabtu-Minggu) di halaman parkir lapangan Monas Jakarta, Sabtu, mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk mengembangkan pasar tani di seluruh Indonesia pada 2008. "Melalui pasar tani, para petani dapat langsung memasarkan produknya baik segar maupun olahan kepada konsumen," katanya. Dengan sistem tersebut, tambahnya, diharapkan para petani mampu meningkatkan posisi tawar dan memperoleh nilai tambah dari kegiatan pemasaran yang dilakukan. Anton mengatakan, pasar tani yang akan dikembangkan di kota-kota besar tersebut telah banyak dilakukan di negara-negara maju sejak lama, bahkan di Malaysia sudah berlangsung selama 10 tahun. Melalui pemasaran secara langsung kepada konsumen, tambahnya, ternyata potensi nilai tambah yang dihasilkan dapat mencapai 23 persen dari kegiatan agribisnis, sedangkan dari usaha budidaya hanya memberikan nilai tambah sebesar sembilan persen. Sementara itu, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Deptan, Djoko Said Damardjati mengatakan, Deptan mengalokasikan anggaran sekitar Rp100 juta hingga Rp150 juta untuk setiap lokasi pengembangan pasar tani. Menurut dia, pasar tani sebagai tempat bertemunya petani dan konsumen secara langsung diharapkan menjadi bisa berlangsung terus menerus dan berkesinambungan karena mampu memperluas pasar hasil pertanian. Djoko mengatakan, dalam pasar tani penjual atau pedagangnya benar-benar petani baik secara perorangan maupun dalam kelompok tani (poktan) ataupun gabungan kelompok tani (gapoktan). Sedangkan komoditas yang diperdagangkan merupakan hasil pertanian baik dalam bentuk segar maupun olahan dengan mutu yang baik dan harga yang wajar. Selain itu, pasar tani bukan merupakan bangunan permanen namun merupakan tenda-tenda dan peralatan dari bahan yang dapat secara mudah dibongkar pasang. Menyinggung biaya transportasi yang harus ditanggung petani mengingat jarak antara sentra produksi dengan konsumen yang cukup jauh, Djoko mengatakan, pada tahap awal Deptan akan memberikan bantuan modal awal selama satu tahun. Sementara itu menyinggung Pasar Tani Tugu di DKI Jakarta, dia mengatakan, saat ini terdapat 50 tenda dengan komoditas yang diperdagangkan meliputi buah-buahan maupun sayuran segar, tanaman hias, hasil peternakan dan produk olahan lainnya. Sedangkan petani yang terlibat tidak hanya dari DKI Jakarta namun juga dari Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bandung, Cianjur, Depok, Sukabumi, Purwakarta hingga Banten. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007