Surabaya (ANTARA News) - Ketua MPR RI DR H Hidayat Nurwahid MA mengatakan, potensi zakat rakyat Indonesia mencapai Rp17 triliun, namun realisasi yang dapat dihimpun tak sampai 2,5 persen atau hanya Rp700 miliar. "Kalau bisa dicapai, saya kira akan dapat menyelesaikan masalah korban lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo dalam sehari, bahkan bila hanya separo pun bisa," katanya di Surabaya, Sabtu malam. Usai buka puasa bersama Lembaga Manajemen Infak (LMI) dengan Ketua MPR RI serta peluncurkan Rumah SEHATI (Sehat untuk Ibu dan Buah Hati) LMI, ia mengatakan zakat selama ini tidak disikapi secara gegap gempita seperti halnya Ramadan atau Idul Fitri. "Perbedaan awal Ramadan dan Syawal (Idu Fitri) selalu dibicarakan secara menggebu-gebu, tapi zakat tidak dibahas secara gegap gempita seperti itu, bahkan itsbat (penetapan) zakat sebagai kewajiban juga tidak ada seperti awal Ramadan dan Idul Fitri," katanya. Oleh karena itu, mantan Presiden PKS yang alumnus Pesantren Gontor, Ponorogo, Jatim itu mengatakan langkah LMI dengan Rumah SEHATI patut didukung untuk membantu kaum dhuafa (miskin) dengan solusi yang konkret dan bukan caci maki. Menurut direktur LMI Sigit Prasetyo, Rumah SEHATI didasari keprihatinan atas tingginya AKI (Angka Kematian Ibu) saat melahirkan, bahkan angka-nya mencapai 20.000 ibu dalam setiap tahunnya. "Rumah SEHATI yang akan beroperasi mulai bulan depan di Jl Bratang Gede I/18 Surabaya itu merupakan sentra pelayanan bagi kaum ibu mulai dari konseling saat hamil hingga layanan bersalin gratis bagi kaum dhuafa dan layanan bersalin murah bagi non-dhuafa," katanya. Selain itu, katanya, LMI juga mengambangkan program PINTAR (Pendidikan Anak Terlantar) dan ROMPI (Rumah Olah Mental Pemuda Indonesia) untuk pengangguran dan anak jalanan. "Bahkan, program ROMPI mendapat dukungan dari Menneg Pemuda dan Olahraga sebagai `pilot project` untuk seluruh Indonesia," katanya. Di Jatim, Hidayat Nurwahid melakukan Safari Ramadan selama dua hari dengan mengunjungi masyarakat di Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, dan akhirnya bertemu aktifis LMI di Surabaya. "Safari Ramadan itu tidak ada kaitannya dengan Pilgub Jatim atau Pilpres, karena politik merupakan kegiatan rutin saya setiap hari. Agenda rutin politisi adalah berdialog dan bersilaturrahmi dengan masyarakat, bukan untuk jabatan tertentu, apalagi saat ini sedang puasa," kata Hidayat Nurwahid.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007