Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat khususnya umat Islam untuk meneladani "reformasi besar" yang pernah dilakukan Rasulullah Muhammad SAW. "Pelajaran yang bisa diambil menandai reformasi besar yang dilakukan Rasulullah adalah ajakan berpikir positif, bersikap optimis, serta jauh dari kekerasan dan radikalisme," katanya ketika memberikan sambutan pada Peringatan Nuzul Al Qur`an 1428 H di Masjid Istiqlal Jakarta, Sabtu malam. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta Wapres dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla mengatakan, perubahan besar yang dilakukan Rasulullah telah mengubah peradaban umat manusia. Perubahan itu, lanjutnya, dilaksanakan dengan penuh kegigihan, kesabaran, ketegaran dan pengorbanan. Menurut Kepala Negara, semua itu memerlukan proses panjang, tanpa kenal lelah dan melalui tahapan yang berkesinambungan. "Saya kira ini patut diteladani dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa," katanya seraya menambahkan bahwa banyak negara berhasil melakukan reformasi karena menerapkannya sesuai ajaran Rasulullah SAW. Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak kaum Muslimin di seluruh Tanah Air untuk meningkatkan iman, ilmu dan kepedulian terhadap sesama. "Marilah kita isi bulan Ramadhan ini dengan berbagai aktivitas untuk meningkatkan kapasitas ilmu pengetahuan serta marilah kita meningkatkan solidaritas untuk membantu kaum miskin, duafa dan korban bencana alam di Tanah Air," katanya. Sementara itu sebelum Presiden memberikan sambutan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan KH M Sanusi Baco menyampaikan ceramah hikmah Nuzul Al Qur`an berjudul "Eksistensi Al Qur`an Sebagai Petunjuk Jalan yang Lurus dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara". Dalam ceramahnya, KH M Sanusi Baco mengatakan, metode transformasi Al Qur`an tidak memberikan tempat pada cara-cara radikal dan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Bahkan di berbagai ayat, katanya, Al Qur`an selalu mengedepankan penyebutan "hijrah", baru kemudian "jihad", dan bukan sebaliknya. "Ini menunjukkan bahwa pembinaan umat sebagai warga bangsa tidak cukup hanya bermodal semangat tetapi juga diperlukan strategi dan metode yang tepat, meskipun di antara pilihan strategi dan metode itu tidak populis," katanya. Nampak hadir dalam acara tersebut sejumlah pimpinan lembaga negara seperti Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, Ketua MK Jimly Asshiddiqie, dan Wakil Ketua MPR AM Fatwa. Sejumlah menteri kabinet yang hadir antara lain Menko Polkam Widodo AS, Menteri Agama M Maftuh Basyuni, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menkominfo M Nuh, Menkop UKM Suryadharma Ali, Mendagri Mardiyanto, Menhub Jusman Syafii Djamal, dan Menkes Siti Fadilah Supari. Selain itu, tampak pula hadir sejumlah duta besar negara-negara sahabat serta ribuan umat Islam dari berbagai penjuru Jabodetabek yang memenuhi ruangan dalam Masjid Istiqlal. Peringatan Nuzul Al Qur`an itu dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum dilaksanakannya shalat Tarawih berjamaah.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007